Kamis 21 Sep 2023 07:41 WIB

Atasi Masalah Sampah, Pemkot Yogyakarta Siapkan Dua TPST Baru pada 2024

Fokus utama tetap pengelolaan sampah di level hulu yakni level rumah tangga.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pekerja memilah sampah rumah tangga antara plastik dan organik di TPST 3R Nitikan, Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pekerja memilah sampah rumah tangga antara plastik dan organik di TPST 3R Nitikan, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta tengah menyiapkan dua Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengatasi masalah sampah perkotaan. Dua TPST yang tengah dibangun nantinya akan melengkapi upaya pemerintah mengurangi sampah yang disetorkan ke TPST Piyungan.

Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo menjelaskan dua TPST yang tengah dibangun tersebut yakni Tempat Pengelolaan Sampah Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) Nitikan dan Karangmiri.

"Nitikan dan Karangmiri DED (detail engineering design) akan dibuat tahun ini, kita akan mulai eksekusi pada awal 2024. Diharapkan 3-4 bulan sudah kelar sehingga bisa digunakan," ujar Singgih kepada Republika, Rabu (20/9/2023).

Pemkot juga terus mencari lahan lain yang memungkinkan untuk dijadikan TPS3R. Akan tetapi, langkah utama yang dilakukan, yakni dengan pengelolaan sampah di level hulu, yakni level rumah tangga.

Untuk itu, edukasi di level masyarakat akan terus digencarkan seperti melalui program Gerakan Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja (Mbah Dirjo) yang digencarkan Pemerintah Kota Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Jadi dari level hulu juga kita garap, hilir juga kita garap, level hulu nanti akan menurunkan volume sampah. Hilirnya nanti residu yang belum tertangani nanti akan kita tangani di level hilir," ujarnya.

Gerakan Mbah Dirjo yang diluncurkan, menurutnya telah menghasilkan sekitar 30 ribu biopori. Volume sampah sudah berkurang sekitar 100 ton dengan adanya Gerakan Zero Sampah Anorganik dari sebelumnya mencapai 300 ton per hari pada  2022.  

Oleh karena itu, pihaknya menargetkan gerakan Mbah Dirjo bisa berkontribusi mengurangi sampah 20-30 persen dari total volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta sekitar 200 ton per hari.

Menurutnya pilah dan olah sampah dari rumah menjadi bagian dari kampanye efektif karena itu strata yang paling tinggi dari pengelolaan sampah. Pihaknya pun menargetkan akan berhenti menyetorkan sampah ke TPST Piyungan pada 2025 mendatang.

"Saya berharap nanti di akhir 2025 kita sudah tidak kirim sampah kesana. Hulunya digarap, hilirnya digarap insyaallah bisa mandiri, harus optimistis," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement