REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, disebut akan bergabung sebagai anggota baru Partai Solidaritas Indonesia menjelang Pemilu 2024. Kabar bergabungnya Kaesang ke PSI pun disorot lantaran terdapat aturan dalam anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) PDI Perjuangan agar satu keluarga harus berada di dalam partai yang sama.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam pun menilai keluarga Jokowi telah mengabaikan aturan AD/ART PDIP yang ada di nomor 25a.
"Keputusan politik Kaesang itu jelas mengabaikan aturan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP Nomor 25a yang mengatur bahwa satu keluarga kader PDIP harus berada dalam satu partai yang sama," ujar Khoirul dalam keterangannya, Kamis (21/9/2023).
Khoirul menyebut, karena aturan itu, PDIP telah mencopot Ketua DPD PDIP Maluku Murad Ismail yang juga gubernur Maluku karena istrinya mencalonkan diri sebagai kader PAN. Karena itu, jika PDIP konsisten pada aturan AD/ART Nomor 25a tersebut, itu berpeluang memunculkan koreksi total PDIP terhadap status keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di PDIP, bahkan posisi Presiden Joko Widodo.
"Pascamasuknya Kaesang ke PSI berpeluang memunculkan koreksi total PDIP terhadap status keanggotaan Gibran Rakabuming Raka di PDIP, hingga bahkan posisi Presiden Joko Widodo yang diklaim sebagai petugas partai PDIP," ujarnya.
Sebab, lanjut dosen ilmu politik dan international studies Universitas Paramadina ini, jika tidak menegakkan aturan itu, PDIP bisa dituding "tebang pilih" dan "pilih kasih" dalam menjalankan aturan.
Selain itu, dia menilai langkah Kaesang ini juga bisa berimbas pada terdegradasinya dukungan PDIP di Jawa Tengah, yang masyarakatnya masih merasa dekat dengan figur Jokowi daripada identitas kepartaian PDIP.
"Jika hal itu terjadi maka untuk kesekian kalinya PDIP akan kembali menuding PSI sebagai partai politik baru yang cukup efektif menggerogoti basis pemilih loyal PDIP di sejumlah dapil di penjuru nusantara," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga memberikan tanggapan soal keputusan putra bungsunya Kaesang Pangarep untuk bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Jokowi pun menyerahkan keputusan tersebut kepada Kaesang.
“Ya kan saya sudah sering menyampaikan. Anak-anak itu kalau sudah berkeluarga itu sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri, ya sudah, harus mandiri dan harus tanggung jawab. Artinya apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia,” ujar Jokowi seusai groundbreaking Hotel Nusantara di IKN, Kalimantan Timur, Kamis (21/9/2023).
Saat ditanya apakah Kaesang sudah berdiskusi terlebih dahulu dengannya, Jokowi hanya mengatakan bahwa meminta doa restu sudah biasa dilakukan dalam keluarganya. Meskipun demikian, ia mengaku tak bisa menghalangi keinginan Kaesang untuk bergabung dalam partai politik.
“Ya, biasa di dalam keluarga minta doa restu. Karena saya bilang tidak pun juga tetep akan jalan. Anak-anak saya seperti itu,” ujar dia.