Jumat 22 Sep 2023 11:19 WIB

Ini Cara Terhindar dari Rayuan Pinjol

Seseorang cenderung melakukan pinjol karena tidak memiliki dana darurat.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi pinjaman online (pinjol). Seseorang cenderung melakukan pinjol karena tidak memiliki dana darurat.
Foto: Freepik
Ilustrasi pinjaman online (pinjol). Seseorang cenderung melakukan pinjol karena tidak memiliki dana darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan PINA.id I Nyoman Bhawa Laksana mengungkapkan jika seseorang benar-benar tidak mau terjerat pinjaman online (pinjol), sebaiknya memiliki dana darurat. Bhawa menuturkan, seseorang cenderung melakukan pinjol karena tidak memiliki dana darurat.

"Satu-satunya cara agar terhindar dari bujuk rayuan pinjol adalah memiliki dana darurat yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi," kata Bhawa kepada Republika.co.id, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga

Bhawa menyebut, sebagian besar peminjam online adalah untuk kebutuhan darurat yang mendesak. Secara perencanaan keuangan, dia menegaskan sebaiknya kebutuhan tersebut ditanggulangi dengan adanya dana darurat.

Jika seseorang pada akhirnya memutuskan untuk melakukan pinjaman online, sebaiknya disesuaikan dan direncanakan dahulu rencana pelunasannya. "Sehingga saat jatuh tempo utang, sudah diplot dana mana yang digunakan untuk menutup bunga dan pokoknya," ujar Bhawa.

Terlebih, saat ini iklan pinjol sangat masif digencarkan di berbagai media. Bhawa menyebut, rata-rata orang terekspos iklan saat ini jauh lebih tinggi daripada 10 tahun lalu dan tidak terkecuali dengan iklan pinjol.

Menurut dia, iklan dapat mempengaruhi keputusan seseorang, apalagi pesan yang disampaikan di iklan tersebut diterima lebih dari lima kali dalam satu hari. "Setiap membuka smartphone, pesan itu muncul. Seseorang yang sedang kalut dan mendesak membutuhkan dana segar pasti akan tergoda," kata Bhawa menjelaskan.

Sangat sulit untuk membatasi iklan karena sulit menentukan batasannya. Di sisi lain, iklan juga bisa digunakan sebagai sumber informasi.

Dibanding terlalu cepat terbujuk rayuan iklan pinjol, Bhawa menyarankan sebaiknya bisa menggunakan iklan tersebut sebagai sumber informasi. "Ini bisa dilakukan agar tidak terjerat utang yang buruk," ucap Bhawa.

Sebelumnya, Otoritas Jasa....

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement