REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) menawarkan dua rumah susun sederhana sewa (rusunawa) bagi warga eks Kampung Bayam yang masih bertahan di sisi utara Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakut.
Sekitar belasan kepala keluarga (KK) yang masih bertahan di tenda bisa memilih untuk menempati Rusunawa Muara Angke di Penjaringan atau Rusunawa Nagrak di Cilincing. Lurah Papanggo, Tomi Haryono mengatakan, pihaknya mengajak ketiga warga untuk melakukan survei ke lokasi.
Mereka datang ke dua lokasi rusunawa untuk memastikan fasilitas dan kondisi unit yang disiapkan. "Setelah survei ini warga akan melakukan rembuk. Semoga salah satu bisa menjadi pilihan," kata Tomi dalam keterangan tertulis di Jakarta pada Jumat (22/9/2023).
Tomi menjelaskan, opsi relokasi disiapkan Pemkot Jakut dengan mempertimbangkan kondisi kehidupan warga di dalam tenda, yang tidaklah manusiawi. Secara medis, kondisi tersebut juga sangat merugikan kesehatan, khususnya bagi anak-anak anggota keluarga yang bertahan di tenda.
Tomi berharap, opsi yang diberikan disambut baik warga eks Kampung Bayam yang masih bertahan di dalam tenda. Dia memastikan, Pemkot Jakut akan memfasilitasi proses perpindahan hingga pengurus dokumen dan pemindahan sekolah anak anggota keluarga.
Menurut Tomi, berdasarkan data validasi yang dilakukan, ada 19 KK yang bakal dipindah ke rusunawa. Namun demikian, Tomi memastikan, akan melihat perkembangan lapangan bila nantinya ada penambahan jumlah berdasar data hasil validasi.
Hingga saat ini, Pemprov DKI Jakarta masih memberlakukan SK Covid-19 bagi penghuni rusun. Karena itu, bagi penghuni eks Kampung Bayam yang mau direlokasi pun dipastikannya belum akan dikenakan tarif retribusi.
"Kami mengimbau mereka agar segera bisa pindah. Mudah-mudahan besok sudah mulai pindah," kata Tomi. Langkah pemindahan itu juga sebagai upaya Pemkot Jakut agar kawasan sekitar JIS lebih rapi menyambut Piala Dunia U-17 pada November-Desember 2023.