Ahad 24 Sep 2023 06:56 WIB

Turunnya Wahyu Kedua Alquran dan Penegasan Tugas Kerasulan kepada Nabi Muhammad 

Nabi Muhammad mendakwahkan kearifan Islam.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Infografis Tuntunan Nabi Muhammad Ketika Bertemu Anak Kecil
Foto: Republika.co.id
Infografis Tuntunan Nabi Muhammad Ketika Bertemu Anak Kecil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wahyu pertama terjadi pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan, tepat saat beliau berusia 40 tahun dalam hitungan Hijriah. Kejadiannya ditandai dengan hadirnya Jibril alaihissalam yang datang kepadanya dan memeluknya sebanyak tiga kali. Kemudian dibacakan surat Al-Alaq kepada Rasulullah ﷺ.

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Setelah turun wahyu pertama, beberapa hari lamanya, tidak turun lagi wahyu berikutnya. Hal tersebut membuat Rasulullah ﷺ gelisah dan bersedih. Beliau terus menanti wahyu berikutnya diturunkan. 

Baca Juga

Sebenarnya hal ini merupakan sarana baginya untuk menenangkan diri agar beliau sadar dengan apa yang dialami pada kali pertama menerima wahyu dan untuk meyakini bahwa beliau kini telah menjadi seorang utusan Allah Ta'ala. 

Hingga kemudian suatu hari, ketika beliau sedang berjalan, tiba tiba terdengar suara dari langit. Ketika beliau cari sumber Suara tersebut, beliau menyaksikan malaikat yang mendatanginya di gua Hira sedang duduk di kursi antara langit dan bumi. Beliau kembali merasakan ketakutan yang luar biasa hingga terjatuh di tanah. Kemudian beliau segera pulang menemui isterinya, Khadijah seraya berucap : “Selimuti aku, selimuti aku”. Kemudian Khadijah menyelimutinya. 

Pada saat itulah wahyu kedua Allah turunkan, yaitu : 

يٰٓاَيُّهَا الْمُدَّثِّرُۙ قُمْ فَاَنْذِرْۖ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْۖ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْۖ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْۖ وَلَا تَمْنُنْ تَسْتَكْثِرُۖ 

وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْۗ 

“Hai orang yang berselimut, Bangunlah, lalu berilah peringatan ! Dan Tuhanmu, agungkanlah, Dan pakaianmu, bersihkanlah, Dan perbuatan dosa (menyembah berhala) tinggalkanlah, Dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu bersabarlah” (QS. al-Muddatstsir ayat 1-7) 

Dengan diturunkannya ayat ini, maka tugas Rasulullah ﷺ semakin jelas, yaitu untuk menyeru umatnya agar mengagungkan Allah Ta'ala dengan beribadah serta tunduk pada segala perintah dan ajaran Nya. 

Sejak saat itu, turunlah wahyu wahyu berikutnya, menandai dimulainya sebuah perjuangan (jihad) tanpa henti untuk mendakwahkan serta menegakkan agama Allah di muka bumi ini. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement