Ahad 24 Sep 2023 21:27 WIB

Disdik Jabar Ajukan Rp 160 Miliar untuk Bantuan Siswa tak Mampu

Kebutuhan anggaran untuk program BPMU itu masih dalam pembahasan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wahyu Mijaya.
Foto: Republika/Arie Lukihardianti
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Wahyu Mijaya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengajukan kebutuhan anggaran untuk melanjutkan program Bantuan Pendidikan Menengah Universal (BPMU) pada APBD Perubahan (APBD-P) 2023. Anggaran yang diusulkan sekitar Rp 160 miliar.

BPMU ditujukan sebagai bantuan pendidikan bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Untuk siswa di sekolah swasta, Kepala Disdik Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, dari satu juta lebih, sudah sekitar 600 ribu siswa yang menerima BPMU dari APBD murni 2023. 

Baca Juga

“Jadi, sekarang enggak dapat lagi. Sekarang untuk yang belum, sekitar 350 ribuan. Mereka mendapatkan Rp 600 ribu per orang per tahun,” ujar Wahyu.

Menurut Wahyu, anggaran yang diajukan oleh Disdik Jabar menyesuaikan jumlah calon penerima, sebagaimana diajukan pihak sekolah. “Sesuai pengajuan dari sekolah dan kita verifikasi datanya. Itu kita ajukan di (APBD) perubahan 2023, lebih dari 300 ribu siswa,” kata dia.

Wahyu mengatakan, usulan tersebut masih dibahas Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan DPRD Jabar. Nantinya disesuaikan dengan kemampuan dari APBD-P 2023. 

“Masih dalam proses pembahasan. Rp 160 miliar ini untuk mengover ajuan tadi. Apakah dari sisi anggaran memungkinkan, persetujuan sampai kementerian disetujui atau tidak, tapi kewajiban kami (Disdik) untuk melakukan (pengajuan),” kata Wahyu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement