Senin 25 Sep 2023 14:42 WIB

AS Kecewa PM Kepulauan Solomon Tolak Hadiri KTT Kepulauan Pasifik

Amerika Serikat berlomba dengan Cina untuk mendapatkan pengaruh di Pasifik.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Amerika Serikat (AS) kecewa karena Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare tidak menghadiri pertemuan puncak Kepulauan Pasifik dengan Presiden Joe Biden.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Amerika Serikat (AS) kecewa karena Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare tidak menghadiri pertemuan puncak Kepulauan Pasifik dengan Presiden Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) kecewa karena Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Manasseh Sogavare tidak menghadiri pertemuan puncak Kepulauan Pasifik dengan Presiden Joe Biden. Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak kedua dengan para pemimpin Forum Kepulauan Pasifik di Gedung Putih pada Senin (25/9/2023).

Pertemuan ini sebagai bagian dari upaya Biden untuk meningkatkan keterlibatan dengan wilayah pasifik. Amerika Serikat berlomba dengan Cina untuk mendapatkan pengaruh di Pasifik. Forum Kepulauan Pasifik beranggotakan 18 negara. Pertemuan tingkat tinggi forum tersebut akan berlangsung pada 25-26 September di Washington.

Baca Juga

“Kami kecewa PM Sogavare dari Solomon tidak berencana hadir,” kata seorang pejabat pemerintahan Biden.

Media penyiaran Australia ABC melaporkan Menteri Luar Negeri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele akan menghadiri pertemuan puncak tersebut. Kantor Perdana Menteri Kepulauan Solomon tidak menanggapi permintaan komentar.

Sogavare berbicara di Majelis Umum PBB pada Jumat (22/9/2023)/di New York. Dalam pidato itu, dia memuji kerja sama pembangunan Cina yang tidak terlalu membatasi, lebih responsif, dan selaras dengan kebutuhan nasional. Dia mengatakan, Beijing adalah mitra infrastruktur utama Kepulauan Solomon.

Sogavare mengatakan, dia mencapai kesepahaman dengan Presiden Xi Jinping untuk mencapai pembangunan melalui kebijakan Cina, termasuk Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) dan Inisiatif Keamanan Global.

Perdana Menteri Vanuatu, Sato Kilman juga tidak akan menghadiri pertemuan tersebut. Karena semua anggota parlemen pemerintah Vanuatu harus berada di parlemen pada Senin untuk melakukan mosi tidak percaya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement