REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Beragam keluhan dan pertanyaan disampaikan oleh warga dalam program Jumat Curhat di Kabupaten Bantul. Salah satu pertanyaan yang disampaikan oleh masyarakat yakni mengenai maraknya pinjaman online (pinjol).
Menyangkut banyaknya warga yang terkena korban pinjol, warga yang hadir menanyakan tindakan patroli siber dan apa langkah yang diambil untuk mencari solusi apabila warga menjadi korban pinjol.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi memberikan jawaban yang lugas, yakni agar meminjam ke tempat yang legal dan sudah berbadan hukum.
"Sudah dilakukan patroli cyber dan sudah dilakukan penangkapan di beberapa tempat dan yang bisa diproses adalah yang melanggar hukum seperti menagih dengan cara kekerasan, pemaksaan dan teror melalui medsos," ujarnya dalam acara Jumat Curhat di Joglo Adyatma Jalan Rejodadi Onggobayan Ngestiharjo Kasihan Bantul, Jumat (29/9/2023).
Program Jumat Curhat adalah untuk mendengarkan langsung masukan, saran dan pendapat masyarakat terkait Polri khususnya masalah Keamanan, Ketertiban masyarakat. Kegiatan ini dihadiri oleh Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi, Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta.
Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta menambahkan, apabila mendapatkan teror terkait pinjol ia menyarankan agar diabaikan saja. Apabila sudah ada pengancaman dan tindakan kekerasan agar dilaporkan ke Polisi.
"Kepolisian sudah membuat program Polisi RW, sehingga lebih memudahkan warga berkomunikasi dengan polisi apabila mengetahui atau mendapati suatu tindak pidana bisa segera ditindaklanjuti," kata Kapolres Bantul.
Sementara itu, Dirbinmas Polda DIY Kombes Pol Tartono mengatakan, bahwa di Yogyakarta telah dibentuk Omah Jaga Warga yang didirikan di tingkat kalurahan. Tujuannya untuk mewadahi kelompok Jaga Warga yang sudah terbentuk di tahun-tahun sebelumnya. Melalui program ini harapannya dapat menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang berkembang di masyarakat.
"Kami berharap dengan adanya Omah Jaga Warga, permasalahan yang terjadi di masyarakat dapat selesaikan secara kekeluargaan," jelasnya.
Selain mengenai pinjol, pertanyaan yang disampaikan masyarakat di antaranya bagaimana membedakan berita bohong dengan berita benar.
"Minimal pada saat menerima berita jangan buru-buru share, pastikan kebenarannya terlebih dahulu dengan sharing ke teman ataupun aparat," kata Tartono.