REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI meminta para santri di Daerah Istimewa Yogyakarta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. Hal ini agar santri dapat berperan mendongkrak pangsa pasar ekonomi syariah di Tanah Air.
"Secara statistik, kita masih perlu terus meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan, apalagi pangsa dari sektor syariah di sektor keuangan kita masih sekitar 10 persen. Ini butuh kerja keras," kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman di Kampus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, DIY, Sabtu (30/9/2023).
Dalam Forum Edukasi dan Temu Bisnis Akses Keuangan Syariah untuk UMKM Santri itu, Agusman mengemukakan sebagai negara Muslim terbesar, dengan 86 persen penduduk beragama Islam, Indonesia memiliki potensi besar menggerakkan UMKM syariah serta ekonomi syariah pada umumnya.
Pertumbuhan industri keuangan syariah di Indonesia, menurut Agusman, tergolong baik karena dari sisi domestik. Total aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp 2.450 triliun per Juni 2023 atau tumbuh 13,37 persen year on year (yoy).