Senin 02 Oct 2023 09:50 WIB

Tambang Emas di Zimbabwe Ambruk, 13 Orang Tewas

21 dari 32 penambang yang berada di dalam tambang emas sudah berhasil diselamatkan

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga mengatakan total korban tewas dalam insiden tambang emas ambruk diperkirakan naik menjadi 13 orang.
Foto: AP
Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga mengatakan total korban tewas dalam insiden tambang emas ambruk diperkirakan naik menjadi 13 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, HARARE -- Wakil Presiden Zimbabwe Constantino Chiwenga mengatakan total korban tewas dalam insiden tambang emas ambruk diperkirakan naik menjadi 13 orang. Surat kabar pemerintah The Sunday Mail melaporkan Chiwenga mengatakan "kami yakin kami kehilangan sekitar 13 orang."

Bencana tambang ini terjadi di kota kaya emas Chegutu, sekitar 100 kilometer sebelah barat Ibukota Harare, pada Jumat (29/9/2023). Ia mengatakan 21 dari 32 penambang yang berada di dalam tambang bencana terjadi sudah berhasil diselamatkan.

Chiwenga mengatakan delapan orang dikonfirmasi meninggal dunia. Tiga jenazah sudah diangkat dari tambang dan lima telah ditemukan tapi belum diangkat keluar. Lima lainnya diduga sudah meninggal dunia.

The Sunday Mail melaporkan Chiwenga berbicaradalam sebuah pertemuan partai ZANU-PF yang berkuasa. Chiwenga mengatakan ambruknya tambang tersebut terjadi di sebuah tambang bekas milik Jerman yang belum ditutup dengan baik, sehingga memungkinkan para penambang tidak resmi untuk masuk dan mencari sisa-sisa endapan.

Insiden runtuhnya tambang, yang sering melibatkan penambang tradisional, merupakan hal yang biasa terjadi di negara Afrika selatan yang kaya akan emas, batu bara, dan berlian. Zimbabwe juga memiliki cadangan lithium terbesar di Afrika, mineral yang diminati karena digunakan untuk baterai mobil listrik.

Taman nasional yang kaya akan mineral, tambang-tambang yang terbengkalai, sungai, dan bahkan kota-kota di Zimbabwe sering dikerumuni orang-orang, termasuk anak-anak, yang berusaha mencari sumber daya mineral berharga.

Menambang salah satu dari sedikit kegiatan ekonomi yang masih berlangsung di negara yang mengalami  krisis mata uang dan pengangguran yang tinggi selama dua dekade terakhir.

Para kritikus menyalahkan salah urus ekonomi dan korupsi sebagai penyebab runtuhnya ekonomi yang pernah berkembang pesat dan menjadi salah satu titik terang di Afrika. Pemerintah menyalahkan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat selama dua dekade atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia.

Dalam laporan yang sama The Sunday Times mengatakan di hari yang sama pengusaha India Harpal Randhawa dan putranya termasuk di antara enam orang yang tewas dalam kecelakaan pesawat di dekat tambang berlian yang berbeda. Pesawat kecil tersebut dilaporkan milik perusahaan tambang RioZim milik Randhawa. Kecelakaan itu menewaskan semua orang di dalamnya.

RioZim sebelumnya merupakan bagian dari grup perusahaan tambang Inggris-Australia, Rio Tinto.

Chiwenga mengatakan para korban dari kedua tragedi tersebut akan menerima pemakaman yang dibantu oleh negara. Sementara di pertemuan partai yang berkuasa Presiden Emmerson Mnangagwa menyerukan mengheningkan cipta untuk mereka yang meninggal dalam dua insiden tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement