Senin 02 Oct 2023 15:32 WIB

Hasan Al Bashri Pingsan saat Mendengar Kuburan Berbicara 

Hasan Al Bashri merupakan ulama besar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
 Hasan Al Bashri Pingsan saat Mendengar Kuburan Berbicara. Foto:  Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Hasan Al Bashri Pingsan saat Mendengar Kuburan Berbicara. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Jasad orang-orang pendosa dan ahli maksiat yang sampai ajalnya belum bertobat dan tidak memperoleh ampunan Allah ta'ala akan merasakan azab kubur. Bahkan kubur yang menjadi tempat orang itu disemayamkan mengeluarkan ancaman ketika jasad orang itu akan disemayamkan. Kubur sudah menanti untuk menghimpitnya. 

Hasan Al Bashri seorang ulama generasi tabi'in bahkan sampai pingsan mendengar perkataan kubur yang mengancam jenazah ahli maksiat. Diceritakan dalam sebuah riwayat bahwa Hasan Al Bashri pernah mengiringi rombongan yang membawa jenazah. Ia mengikuti rombongan itu dari belakang sampai ke tempat pemakaman jenazah itu.

Baca Juga

Sesampainya di kuburan, Hasan Al Bashri mendengar seorang wanita berkata: 'wahai ahli kubur, bila kalian semua mengetahui orang yang dihantarkan ke kalian maka kalian akan keberatan menerimanya' begitu kata wanita itu.

Siapa sebenarnya jenazah itu? 

Tak berapa lama berselang, Hasan Al Bashri mendengar suara yang muncul dari lubang kubur yang berkata bahwa jenazah yang dibawa itu adalah jenazah orang yang memiliki dosa yang sangat banyak. Dan suara kubur itu pun mengatakan bahwa ia telah mendapatkan izin dari Allah untuk menghancurkan jenazah itu. 

Seketika juga, jenazah orang yang di atas keranda yang hendak dimasukan ke dalam kubur itu bergerak-gerak seperti menggelepar. Hasan Al Bashri yang melihat itupun tak kuasa hingga membuatnya pingsan. 

وروي عن الحسن البصري أنه قال: كنت خلف جنازة فاتبعتها حتى وصلوا به إلى حفرته ، فنادت امرأة فقالت: يا أهل القبور لو عرفتهم من نقل إليكم لأعزرتموه ، قال الحسن: فسمعت صوتا من الحفرة وهو يقول: قد والله نقل إلينا بأوزار كالجبال ، وقد أذن لي أن آكله حتى يعود رميما ، قال: فاضطربت الجنازة فوق النعش وخر الحسن مغشيا عليه. 

Artinya; Dan diriwayatkan dari Hasan al Bashri  bahwasanya beliau berkata: Satu waktu aku pernah di belakang iringan jenazah, maka aku mengikutinya hingga sampai ke lubang kubur. Lalu seorang perempuan menyeru, dia berkata: wahai ahli kubur, bila kalian semua mengetahui orang yang dihantarkan ke kalian maka kalian akan keberatan menerimanya. Lalu Hasan Al Bashri berkata: Lalu aku mendengar suara dari lubang kubur, itu adalah suara yang berucap: Demi Allah kalian telah menghantarkan kepada kami orang yang memiliki dosa seperti sebesar gunung dan benar-benar Allah telah mengizinkan aku untuk memakannya sehingga hancur ia. Dan dikatakan bahwa menggeleparlah jenazah yang ada di atas keranda itu, dan jatuh pingsanlah Hasan Al Bashri karena itu. (Lihat kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj halaman, 323).

Memang ada beberapa riwayat yang menjelaskan tentang bagaimana kibru berbicara kepada jenazah. Dan ketika seorang manusia meninggal dunia, bumi akan berbicara kepada kepada manusia. Bila manusia yang mati itu adalah orang beriman, orang saleh, yang selalu taat kepada Allah, maka bumi akan menyambutnya dengan sukacita. Tetapi bila yang mati itu adalah orang kafir dan ahli maksiat, bumi akan mengumpatnya dengan kasar.

…فَإِنَّهُ لَمْ يَأْتِ عَلَى الْقَبْرِ يَوْمٌ إِلَّا تَكَلَّمَ فِيهِ فَيَقُولُ أَنَا بَيْتُ الْغُرْبَةِ وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ وَأَنَا بَيْتُ التُّرَابِ وَأَنَا بَيْتُ الدُّودِ فَإِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْمُؤْمِنُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ مَرْحَبًا وَأَهْلًا أَمَا إِنْ كُنْتَ لَأَحَبَّ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيَّ فَإِذْ وُلِّيتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيعِيَ بِكَ قَالَ فَيَتَّسِعُ لَهُ مَدَّ بَصَرِهِ وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ وَإِذَا دُفِنَ الْعَبْدُ الْفَاجِرُ أَوْ الْكَافِرُ قَالَ لَهُ الْقَبْرُ لَا مَرْحَبًا وَلَا أَهْلًا أَمَا إِنْ كُنْتَ لَأَبْغَضَ مَنْ يَمْشِي عَلَى ظَهْرِي إِلَيَّ فَإِذْ وُلِّيتُكَ الْيَوْمَ وَصِرْتَ إِلَيَّ فَسَتَرَى صَنِيعِيَ بِكَ قَالَ فَيَلْتَئِمُ عَلَيْهِ حَتَّى يَلْتَقِيَ عَلَيْهِ وَتَخْتَلِفَ أَضْلَاعُهُ…

Artinya: …..sesungguhnya tidaklah ada suatu hari melewati makam (pekuburan) melainkan ia berbicara; aku rumah keterasingan, aku rumah kesendirian, aku rumah tanah, aku rumah cacing. Bila seorang hamba mu`min disemayamkan, makam berkata padanya: Selamat datang, engkau adalah orang yang berjalan di atas punggungku yang paling aku sukai, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan kau kembali kepadaku, kau akan melihat apa yang akan aku lakukan padamu. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Lalu diluaskan baginya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga. Dan bila hamba keji atau kafir dikubur, makam berkata padanya: Tidak selamat datang, engkau adalah orang yang melintasi di atas punggungku yang paling aku benci, karena saat ini aku diberi kuasa menanganimu dan kau kembali padaku, kau akan mengetahui apa yang akan aku lakukan padamu." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Lalu kubur menghimpitnya hingga mengenainya sehingga tulang tulangnya tidak karu-karuan (amburadul)..... 

(Ini merupakan sebagian redaksi hadits nabi Muhammad SAW yang dapat ditemukan dalam Sunan Tirmidzi nomor hadits 2384. Imam Qurthubi juga menuliskan hadits ini dalam kitab at Tadzkirah yang diterbitkan Maktabah Darul Minhaj halaman 317-318)

Dalam riwayat lainya disebutkan bahwa kubur sejatinya diberikan Allah lisan sehingga dapat berbicara kepada penghuni kubur. Dalam kesendirian dan kesunyian, kubur akan berbicara kepada penghuni kubur. 

خرج: هناد بن السري قال : حدثنا  حسين الجعفي عن مالك بن مغول عن عبد الله بن عبيد بن عمير عن أبيه قال: يجعل الله للقبر لسانا ينطق به فيقول: ابن آدم كيف نسيتني ، أما علمت أني بنت الأكلة ، وبيت الدود ، وبيت الوحدة ، وبيت الوحشة. 

Artinya: diriwayatkan Hannad bin as Sariy dia berkata: bercerita pada kami Hasan Al Jufri dari Malik bin Mughawal dari Abdullah bin Ubaid bin Umair dari ayahnya dia berkata: Allah menjadikan kepada kubur lisan untuk berbicara, maka kubur akan berkata: Anak Adam kenapa engkau melupakanku? Bukankah engkau mengetahui bahwa aku sarangnya ular dan sarangnya cacing dan rumahnya kesendirian dan rumahnya kesunyian. ( kitab at Tadzkirah, halaman 319). 

Dari keterangan di atas dapat tergambar bagaimana keadaan dalam kubur. Ketika jasad telah masuk ke dalam kubur maka tak ada satupun yang menemani. Sedang di dalamnya terdapat ulat dan cacing yang akan menggerogoti jasad sehingga rusak dan yang tersisa hanya tulang belulang. 

 

 وحدثنا وكيع عن مالك بن مغول عن عبد الله بن عبيد بن عمير عن أبيه قال: إن القبر ليلكي يقول في بكائه : أنا بيت الوحشة، أنا بيت الوحدة ، أنا بيت الدود. 

Meriwayatkan pada kami Waki' dari Malik bin Mughal dari Abdullah bin Ubaid bin Umair dari ayahnya dia berkata: Sesungguh kubur akan menangis dan berkata dalam kesedihannya. Aku adalah adalah tempat yang sunyi dan aku tempat kesendirian dan aku tempat sarangnya cacing. ( kitab at Tadzkirah, halaman 319). 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement