REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Putra pendiri tentara bayaran Rusia, Grup Wagner dilaporkan akan mengambil alih kepemimpinan kelompok tersebut. Pendiri Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat.
Lembaga think tank Institute of Study of War (ISW) yang berbasis di Washington melaporkan, Pavel Prigozhin telah muncul sebagai pemimpin alternatif kelompok tentara bayaran tersebut. Pavel akan menggantikan Andrey Troshev yaitu mantan komandan Wagner yang kini bertugas di Kementerian Pertahanan dan didukung oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
ISW melaporkan, Putin secara terbuka menyampaikan dukungannya kepada Troshev. Pada 29 September, Putin secara terbuka mengakui telah berdiskusi dengan Troshev mengenai keterlibatannya dalam pembentukan unit sukarelawan baru yang ditugaskan untuk misi tempur di Ukraina. Namun langkah ini memicu perbedaan pendapat di beberapa elemen Grup Wagner, yang berujung pada munculnya pemimpin alternatif.
ISW mengutip saluran Telegram terkenal yang berkaitan dengan Grup Wagner mengumumkan bahwa, Pavel Prigozhin, yaitu putra Yevgeny Prigozhin yang berusia 25 tahun, telah mengambil alih komando di Grup Wagner. Pavel Prigozhin sedang bernegosiasi dengan Rosgvardia (Garda Nasional Rusia) tentang potensi keterlibatan kembali Grup Wagner dalam operasi tempur di Ukraina.
Pengumuman tersebut mengindikasikan bahwa, Grup Wagner tidak diharuskan untuk menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Selain itu, Grup Wagner bermaksud mempertahankan nama, simbol, ideologi, struktur kepemimpinan, manajemen, dan prinsip operasi yang ditetapkan.
ISW mengutip seorang sumber yang dekat dengan masalah tersebut mengatakan, kepemimpinan Pavel Prigozhin mungkin tidak sepenuhnya independen. Pavel Prigozhin diyakini berada di bawah pengaruh Mikhail Vatanin, yang merupakan kepala Dinas Keamanan Wagner.
Hal ini menunjukkan potensi perpecahan dalam Grup Wagner. Beberapa anggota mendukung kepemimpinan yang terkait dengan Prigozhin sebagai alternatif terhadap kepemimpinan yang selaras dengan Kremlin dan Kementerian Pertahanan yang diwakili oleh Troshev.
Lebih lanjut, ISW menyoroti laporan bahwa Kepala Rosgvardia, Viktor Zolotov sedang mempertimbangkan kemungkinan mengizinkan elemen Grup Wagner untuk bergabung dengan Rosgvardia sebagai unit Wagner yang berbeda. Namun, masih belum diketahui bagaimana cabang Grup Wagner ini dapat beroperasi bersama Rosgvardia.
ISW sebelumnya menilai elemen-elemen Grup Wagner yang terpecah tidak mungkin menimbulkan ancaman militer yang serius terhadap Ukraina, tanpa menghadirkan efektivitas penuh yang dimiliki Wagner sebagai organisasi kesatuan di bawah kepemimpinan konsolidasi Yevgeniy Prigozhin dan Dmitry Utkin.
"Penilaian awal ini akan menjadi tidak valid jika Grup Wagner membangun kembali dirinya sebagai formasi yang koheren dan besar di bawah pemerintahan Rusia dengan kepemimpinan terpusat yang efektif,” kata pernyataan ISW dalam sebuah penilaian, dilaporkan Al Arabiya, Senin (2/10/2023).