Selasa 03 Oct 2023 08:03 WIB

Kaget Anggaran Toilet Rp 200 Juta, Kepsek: Kami Ajukan Perbaikan Kamar Mandi Saja

Kepala SMPN 9 Bogor mengaku kaget dengan anggaran pembangunan toilet Rp 200 juta.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah membangun toilet baru di SMPN 9 Bogor senilai Rp 200 juta. Kepala SMPN 9 Bogor mengaku kaget dengan anggaran pembangunan toilet Rp 200 juta.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah membangun toilet baru di SMPN 9 Bogor senilai Rp 200 juta. Kepala SMPN 9 Bogor mengaku kaget dengan anggaran pembangunan toilet Rp 200 juta.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Pendidikan Kota Bogor akan membangun toilet di SMPN Bogor senilai Rp 200 juta. Kepala SMPN 9 Bogor, Hidayat, mengaku sekolah yang dipimpinnya ini memang sudah bertahun-tahun memimpikan adanya toilet tambahan.

Di sekolah seluas sekitar 250 meter persegi ini, hanya ada empat toilet laki-laki di lantai dua, dua toilet laki-laki di lantai bawah, dan lima toilet perempuan di lantai bawah. Sedangkan, saat ini ada 984 siswa/i menempuh pendidikan di sana.

Baca Juga

“Idealnya kan dua kelas satu toilet, laki-laki perempuan terpisah. Dulu saya buat di musolah ikhtiar guru-guru menyumbang, ada tiga tapi nggak bisa dibuat buang air besar (BAB). Nah kalau yang sekarang dibangun dari Disdik,” kata Hidayat, Senin (2/10/2023).

Kendati demikian, ia mengaku terkejut ketika mengetahui besaran anggaran pembangunan toilet itu mencapai Rp 200 juta. Sebab, ia hanya mengajukan perbaikan toilet atau kamar mandi ke Disdik Kota Bogor.

“Yang menetukan besarannya itu Disdik. Kami mengajukan kamar mandi saja, perbaikan. Kan sekolah mah boro-boro nggak punya ahli itunya (untuk menentukan anggaran),” ucapnya.

Menurut Hidayat, toilet yang saat ini dibangun oleh Disdik Kota Bogor memiliki kualitas yang jauh lebih bagus dari yang sudah ada. Toilet baru itu dibangun di lahan kosong di belakang kelas.

Dari informasi yang diterima Republika, akan ada lima toilet dengan tiga toilet jongkok, satu toilet duduk, tiga urinoir, dan tiga wastafel. Hidayat pun sempat menilai anggaran sebesar itu bisa digunakan untuk membangun 10 toilet baru. Namun, ketika melihat toilet baru yang dibangun sangat kokoh ia pun mempercayai anggaran itu pantas digunakan untuk membangun toilet baru.

“Kata saya teh (pas pertama lihat anggaran) kalau harga segini saya bisa bikin 10 kamar mandi. Tapi begitu dilihat (pembangunannya) oh pakai bata, dicor, besinya juga besar-besar. Pantas kata saya. Gitu kira-kira, saya nggak ngada-ngada,” ucapnya.

Dia berharap, pembangunan toilet baru ini bisa cepat selesai. Sehingga para siswa bisa segera memanfaatkan toilet baru tersebut.

“Saya terima kasih ke pihak yang mau membantu. Karena kan tidak boleh pakai Biaya Operasional Sekolah (BOS) itu membangun untuk memperbaiki, renovasi. Itu hanya operasional saja,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement