Selasa 03 Oct 2023 10:12 WIB

Pelatih Basket Muslim Pertama di Australia Siap Hadapi Musim Baru

Mahmoud ingin dirinya bisa menjadi contoh bagi Muslim lainnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Memenangkan NBA G-League tahun lalu, pelatih bola basket Mahmoud Abdelfattah bersiap untuk mencapai prestasi baru, yakni menjadi pelatih Muslim pertama di olahraga profesional utama Australia.
Foto: Sporting News
Memenangkan NBA G-League tahun lalu, pelatih bola basket Mahmoud Abdelfattah bersiap untuk mencapai prestasi baru, yakni menjadi pelatih Muslim pertama di olahraga profesional utama Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Memenangkan NBA G-League tahun lalu, pelatih bola basket Mahmoud Abdelfattah bersiap untuk mencapai prestasi baru, yakni menjadi pelatih Muslim pertama di olahraga profesional utama Australia. Mahmoud yang berasal dari Palestina akan memimpin juara NBL Sydney Kings.

“Saya tahu saya berdampak pada kehidupan seseorang, dan alasan mengapa saya melakukan ini adalah untuk bisa menjadi panutan yang saya cari saat tumbuh dewasa,” katanya kepada SBS.

Baca Juga

“Karena selalu lebih mudah ketika Anda bisa berhubungan dengan seseorang dan tidak ada orang Muslim, tidak ada orang Palestina yang bisa saya hubungi melalui media sosial, untuk mengatakan, hei, bisakah Anda membantu saya masuk? Sekarang Insya Allah saya bisa menjadi seperti itu untuk orang lain. Saya bersedia dan terbuka untuk berbicara dengan seseorang baik itu pesan atau panggilan telepon,” kata Mahmoud, dilansir dari About Islam, Selasa (3/10/2023).

Bagi Mahmoud, keyakinanlah yang membuatnya tetap teguh. Dia berpuasa pada Senin dan Kamis dan memusatkan hidupnya pada sholat lima waktu.

“Saya di sini, saya berpuasa, saya tidak memikirkan tentang makanan atau air, ini hanya mentalitas untuk menjadi kuat secara mental, dan itulah yang saya coba bagi kepada orang-orang ini,” ujarnya.

“Apapun yang kamu yakini, kamu harus bangun setiap pagi dengan keyakinan pada sesuatu, apapun yang kamu yakini, entah itu etos kerjamu, keluargamu, temanmu, agamamu, bagiku, itu agamaku, dan aku tahu, apa yang agama saya lakukan untuk pekerjaan saya, untuk pekerjaan saya,” tambahnya.

Pemilik dan ketua Sydney Kings, Paul Smith mengatakan komitmen Mahmoud yang tak tergoyahkan terhadap Islamlah yang membuatnya mendapatkan rasa hormat dan mendapatkan jabatan tertinggi.

“Mahmoud sangat terbuka dan maju dengan komitmennya terhadap keyakinannya, ekspektasi yang dia miliki terhadap makanan yang dia makan, cara dia berperilaku, bahasa yang dia gunakan, dan sebagainya, dan saya sangat menghormatinya,”  ujar Smith.

“Saya hanya berpikir kami siap untuk ini. Saya pikir ini merupakan tantangan bagi kami untuk memantapkan diri dengan kredensial multikultural dalam olahraga ini. Kami merasa ingin menjadi gereja yang luas di mana setiap orang dapat menjadi bagiannya, dan kami berharap Mahmoud dapat mencapai perjalanan itu untuk kami saat kami memulai proses tersebut,” tutur Smith.

Menurut Sensus Australia 2016, jumlah umat Islam di Australia berjumlah 604.200 jiwa, atau 2,6 persen dari total populasi negara. Hal ini menjadikan Islam sebagai kelompok agama terbesar kedua setelah Kristen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement