REPUBLIKA.CO.ID, HUANGZHOU -- Satu per satu pebulu tangkis Indonesia tumbang di Asian Games Huangzhou 2022. Hasil yang mengecewakan bagi para atlet tersebut, juga penggemar di Tanah Air. Pasalnya cabang olahraga ini biasanya menjadi penyumbang medali untuk kontingen Garuda.
Situasi negatif sudah terlihat sejak di kategori grup. Baik putra maupun putri gagal menyumbang medali, tersingkir di perempat final.
Berlanjut ke nomor perorangan. Di sektor tunggal putra, Jonatan Christie seakan menjadi pembuka gerbang kegagalan. Ia langsung tersingkir di babak 32 besar.
Langkah Jonatan dihentikan andalan Chinese Taipei, Chou Tien Chen. Atlet tepok bulu berusia 26 tahun ini merupakan juara bertahan. Ia peraih emas di Asian Games 2018.
Setelahnya, sejumlah andalan merah putih masih bisa melaju ke babak 16 besar. Sayangnya, para jawara ini belum bisa berbuat banyak. Tunggal putri, Putri Kusuma Wardani ditumbangkan jagoan India, Pusarla Venkata, Sindhu.
Lalu dua ganda putri juga tersingkir di tahapan ini. Pasangan Febriani Dwipuji/Amalia Cahaya dihentikan wakil China, Chen Qiangchen/Jia Yifan. Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mundur karena cedera.
Pun demikian di ganda putra. Leo Rolly Carnando/Daniel Martin gagal melewati pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty. Fajar Alfian/Muhammad Rian Adrianto masih bisa melaju ke perempat final.
Sayang di tahapan itu, langkah Fajar/Rian dihentikan andalan Taiwan Lee Yang/Wang Chi Lin. Pertama kalinya Indonesia gagal meraih medali Asian Games di sektor ganda putra sejak 1962.
Alhasil Indonesia cuma menyisakan dua wakil lagi. Ada tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting dan tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Ginting dijadwalkan bertemu Li Shifeng dari China pada perempatfinal. Duel berlangsung di Binjiang Gymnasium, Huangzhou, Kamis (5/10/2023) petang WIB. Bukan partai yang mudah bagi Anthony.
Ia melawan perwakilan tuan rumah. Kemudian di arena yang sama, Gregoria menghadapi Aya Ohori asal Jepang.