REPUBLIKA.CO.ID, GRANADA -- Pertemuan Komunitas Politik Eropa yang digelar di Granada, Spanyol juga membahas upaya-upaya yang dilakukan Ukraina dan negara-negara lain untuk bergabung dengan Uni Eropa. Selain itu mereka juga membahas cara mengatasi meningkatnya kedatangan pengungsi dan migran dari Timur Tengah dan Afrika.
Dua topik tersebut dinilai sebagai tantangan eksistensial bagi Eropa tersebut."Berubah dari Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara menjadi Uni Eropa yang beranggotakan 35 negara akan menciptakan banyak tantangan secara internal. Kami akan membuka debat besar di Granada yang akan membawa kita pada reformasi besar-besaran di Uni Eropa," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez di Granada, Kamis (5/10/2023).
Pertemuan sela pertemuan hari Kamis ini fokus pada krisis antara Azerbaijan dan Armenia serta antara Serbia dan Kosovo, yang telah berkobar dalam beberapa pekan terakhir di tengah-tengah upaya mediasi Uni Eropa yang gagal.
Harapan untuk pertemuan pertama antara para pemimpin Azerbaijan dan Armenia sejak operasi militer Baku bulan lalu untuk merebut kembali kendali atas daerah kantong Nagorno-Karabakh pupus ketika Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memutuskan untuk tidak hadir.
Banyak pemimpin Uni Eropa mengutuk operasi Azerbaijan, yang memicu eksodus lebih dari 100.000 etnis Armenia.
Sementara yang menyadari Baku meningkatkan pasokan gas ke Uni Eropa selama krisis energi tahun lalu, telah menekankan perlunya fokus untuk membantu Armenia mengatasi krisis kemanusiaan yang terjadi, serta memberikan dukungan politik dan ekonomi.