Jumat 06 Oct 2023 09:01 WIB

Tragedi 'Berdarah' Itaewon Diangkat ke Layar Kaca, Peringati 1 Tahun Peristiwa Kelam Itu

Serial dokumenter tragedi Itaewon berjudul 'Crush' akan tayang pada 17 Oktober.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Qommarria Rostanti
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di Distrik Itaewon pada akhir Oktober 2022. Kisah ini akan diangkat ke dalam sebuah serial berjudul Crush.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di Distrik Itaewon pada akhir Oktober 2022. Kisah ini akan diangkat ke dalam sebuah serial berjudul Crush.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paramount+ akan menayangkan serial dokumenter berjudul "Crush" dalam dua bagian. Serial ini menggambarkan tragedi Itaewon di Korea Selatan pada tahun lalu. Tragedi itu telah merenggut nyawa puluhan anak muda pada 2022.

Dilansir Korea Joong Daily pada Kamis (5/10/2023), penayangan perdana dijadwalkan pada 17 Oktober 2023. Dalam siaran pers dari agensi PR serial dokumenter ini, Perception PR, "Crush" mengisahkan kisah yang mengerikan tentang bagaimana malam perayaan Halloween berubah menjadi mimpi buruk. Serial ini diproduksi oleh Jeff Zimbalist dan Stu Schreiberg.

Baca Juga

Tragedi Itaewon terjadi pada 29 Oktober 2022, di daerah Itaewon yang terletak di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Daerah ini dikenal secara lokal karena suasana Halloween yang meriah menjelang dan selama liburan akhir pekan, di mana ratusan orang terjebak di gang-gang sempit. Sebanyak 159 orang tewas akibat kejadian tersebut.

"Crush" menampilkan kesaksian dari para saksi mata kejadian tersebut, termasuk seorang pelajar AS yang tinggal di Korea, dua tentara AS yang sedang tidak bertugas, seorang eksekutif mode, dan seorang ilustrator Korea yang terperangkap dalam kerumunan orang saat kejadian tersebut. Mereka selamat, tetapi mengalami cedera parah. Selain itu, serial ini juga mengulas upaya keluarga korban yang menuntut penyelidikan menyeluruh terkait malam kelam iti, serta menyoroti tanggapan pemerintah setelah kejadian tragis tersebut terjadi.

Di sisi lain, dalam persiapan memperingati peringatan pertama dari tragedi di Distrik Itaewon, keluarga korban mengumumkan bahwa mereka berencana memasang tugu peringatan. Dalam rangka memperingati peristiwa berduka ini, kelompok yang mewakili keluarga korban mengumumkan rencana pemasangan tugu peringatan yang mereka sebut "Jalan Kenangan dan Keamanan". Tugu ini dipasang di sepanjang lokasi kecelakaan, dan diresmikan kepada publik pada 26 Oktober mendatang.

Dilansir Yonhap News, desain instalasi ini, yang digarap oleh pencipta seni publik Kwon Eun-bi, mencakup papan nama dengan nama peringatan, serta tiga papan buletin yang dilengkapi dengan LED. Papan buletin ini menampilkan deskripsi tentang kerumunan massa yang tragis tersebut, pesan duka yang disampaikan oleh individu, dan foto-foto terkait.

Sebagai penghormatan kepada korban asing yang juga menjadi bagian dari tragedi ini, pesan duka bertuliskan "Semoga semua berjalan baik hari ini bagi kalian semua yang mengingat malam itu", ditampilkan dalam 14 bahasa yang berbeda di papan tugu peringatan.

Selain itu, tugu peringatan ini mencakup dua lempengan batu, yang ditempatkan di awal dan akhir gang tempat kecelakaan terjadi, untuk mengingatkan pengunjung terhadap kerumunan massa dan korban yang tak terlupakan. "Mengingat dan berduka atas tragedi Itaewon dan para korbannya adalah langkah penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa depan, dan memulihkan kerusakan yang telah terjadi,” kata seorang pejabat dari kelompok keluarga yang berduka.

Selain sebagai tanda berkabung, pejabat itu mengatakan rencana pemasangan ini juga memiliki tujuan untuk menyampaikan pesan peringatan yang kuat. Kelompok keluarga korban berencana untuk menjaga tugu peringatan ini tetap berdiri hingga undang-undang yang bertujuan untuk meluncurkan penyelidikan khusus terhadap tragedi ini disahkan dan tugu peringatan permanen dapat didirikan menggantikannya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement