Jumat 27 Oct 2023 13:42 WIB

Film Tragedi Itaewon Picu Beragam Reaksi, Ada yang tak Kuat Nonton karena Trauma

Film dokumenter tentang tragedi Itaewon memicu beragam reaksi.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di istrik Itaewon, Seoul, pada 2022. Film dokumenter tentang tragedi Itaewon picu beragam reaksi.
Foto: EPA-EFE/JEON HEON-KYUN
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di istrik Itaewon, Seoul, pada 2022. Film dokumenter tentang tragedi Itaewon picu beragam reaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layanan streaming Paramount+ telah merilis film dokumenter dua bagian berjudul Crush pada 17 Oktober 2023. Tayangan itu mengulas peristiwa tragis Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, pada 2022, yang memakan 159 korban jiwa.

Ratusan orang itu meninggal dunia akibat berdesak-desakan dan terinjak-injak saat perayaan Halloween. Tayangan dokumenter besutan Paramount+ menceritakan kembali tragedi dari perspektif sejumlah individu yang hadir dalam peristiwa tragis tersebut.

Baca Juga

Dikutip dari laman Koreaboo, Jumat (27/10/2023), tayangan dokumenter imersif Crush membagikan kisah pelajar, personel militer, dan influencer yang terjebak insiden. Film menyoroti rasa kemanusiaan, mengingatkan perlunya belas kasih dan persatuan dalam menghadapi tragedi yang tak terbayangkan.

Keputusan peluncuran tayangan itu setelah setahun insiden mendapat reaksi beragam. Karena tayangan hanya tersedia secara eksklusif di Paramount+, film dokumenter itu tidak dapat dilihat di Korea Selatan. Warganet Korea Selatan menyalahkan pemerintah atas hal itu.

Alhasil, para teman dan kerabat dari korban hanya bisa bereaksi terhadap pemberitaan film dokumenter dan tautan yang dibagikan lewat media sosial. Tetap saja, sebagian merasa tidak sanggup melihat keseluruhan trailer film dokumenter karena sedih dan trauma.

Warganet yang sudah melihat video trailer-nya di Tiktok menganggap tayangan itu memuat beberapa adegan yang memicu trauma. Sebagian pengguna media sosial merasa kehadiran film dokumenter itu "terlalu dini". Bahkan, ada yang curiga itu hanya akal-akalan perusahaan yang ingin memanfaatkan tragedi.

Pengguna Tiktok @em_tales_all mengaku mendapat kiriman tautan trailer tayangan dari orang tua dari salah seorang temannya yang menjadi korban tragedi Itaewon. Dia merasa sangat trauma dan tak mampu menontonnya karena tragedi tersebut baru setahun berlalu.

Meski begitu, dia tetap merasa kisah tersebut perlu diceritakan. Lewat unggahannya, dia mengimbau seluruh warga Korea maupun pelancong dari luar negeri untuk tidak pergi ke Itaewon untuk merayakan Halloween. Di mana pun rencana perayaan itu, dia menyarankan untuk berhati-hati. 

"Kita sudah tahu bahwa (ruang di Itaewon) akan menjadi sangat kecil, mungkin padat, saya tidak tahu berapa banyak orang yang benar-benar akan pergi pada Halloween ini. Tragedi ini masih sangat segar, atau setidaknya bagi saya," ujarnya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement