Jumat 06 Oct 2023 13:24 WIB

Kemenag Luncurkan Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai

Gerakan ini bertujuan menjaga harmoni sosial dan kerukunan umat beragama.

Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman parkir Universitas Muhammadiyah Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (9/7/2022). Warga Muhammadiyah dan sebagian warga muslim di Kota Sorong merayakan Idul Adha pada hari ini.
Foto: ANTARA/Olha Mulalinda
Umat Islam melaksanakan Shalat Idul Adha di halaman parkir Universitas Muhammadiyah Sorong di Kota Sorong, Papua Barat, Sabtu (9/7/2022). Warga Muhammadiyah dan sebagian warga muslim di Kota Sorong merayakan Idul Adha pada hari ini.

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Papua Barat meluncurkan Gerakan Masyarakat Papua Penuh Damai (Gemar Papeda) yang dilakukan secara serentak di tujuh kabupaten. Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat Luksen Jems Mayor mengatakan, Gemar Papeda bertujuan menjaga harmoni sosial dan kerukunan umat beragama yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. 

Ada empat poin dalam gerakan tersebut, yaitu kepedulian birokrasi berbelanja pangan lokal, kesadaran kolektif mewujudkan kebersihan lingkungan, pengabdian masyarakat, dan gemar tinggal di tanah Papua. "Gerakan ini dilandasi dengan spritualitas sehingga bisa menjaga harmonisasi dan kerukunan umat beragama," kata Luksen Jems, Jumat (6/10/2023). 

Baca Juga

Ia menjelaskan, birokrasi harus menjadi contoh bagi masyarakat lainnya melalui gerakan belanja pangan lokal yang berdampak positif terhadap perekonomian pedagang asli Papua. Penyajian menu pangan lokal juga harus diterapkan pada bisnis perhotelan di seluruh Papua Barat sebagai wujud industrialisasi pangan lokal yang semakin berdaya saing. 

"Belanja pangan lokal harus bisa menjadi gaya hidup. Tidak hanya menu hotel, tetapi di semua kegiatan pemerintahan harus ada menu pangan lokal," ujar Luksen. 

Menurut dia, seluruh komponen masyarakat berkewajiban menjaga kebersihan lingkungan melalui berbagai kegiatan bakti sosial. Upaya tersebut mencerminkan penduduk Papua Barat yang multietnis memiliki kesadaran terhadap kelestarian alam demi keberlangsungan hidup pada masa mendatang. 

"Misalnya, suku Batak, Jawa, dan lainnya itu terlibat secara kolektif membersihkan pasar atau fasilitas publik lainnya. Semangat ini harus ditularkan," kata Luksen. 

Ia mengajak aparatur sipil negara (ASN), terutama di lingkungan Kanwil Kemenag untuk mengedepankan pelayanan publik yang berkualitas demi mewujudkan pembangunan kesejahteraan masyarakat di Papua Barat. Oleh sebab itu, ASN yang bertugas di Tanah Papua diharapkan tidak mengajukan mutasi sebelum batas usia jabatan yang diatur oleh ketentuan perundang-undangan. 

"Pengabdian ASN itu harus dibuktikan dengan rasa cinta dengan Papua Barat, kerja sampai pensiun di tanah ini," ujar Luksen. 

Penjabat Sekretaris Daerah Papua Barat Jacob S Fonataba mengatakan, inisiasi gerakan dari Kanwil Kemenag sejalan dengan tiga pola pendekatan kebijakan otonomi khusus bagi masyarakat asli Papua, yaitu perlindungan, afirmasi, dan pemberdayaan pada sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Gemar Papeda memberikan efek positif dalam merawat harmonisasi kehidupan antarumat beragama, dan hal tersebut menjadi tanggung jawab bersama pemerintah daerah, TNI-Polri, lembaga keagamaan, dan seluruh komponen masyarakat. 

"Kami mengapresiasi adanya terobosan program pemberdayaan ekonomi mama-mama Papua melalui ajakan belanja pangan lokal," ujar Fonataba. 

Peluncuran Gemar Papeda di Provinsi Papua Barat Daya dilakukan pada 13 Oktober 2023, oleh Penjabat Gubernur Mohammad Musa'ad bersama enam bupati/wali kota di provinsi itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement