Sabtu 07 Oct 2023 09:22 WIB

Tanggapi Kasus SYL, Anies Ingin Hukum Tegak untuk Semuanya

Surya Paloh akui kasus yang menjerat SYL memengaruhi elektabilitas Anies-Muhaimin.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan,Anies Rasyid Baswedan menyampaikan pidato politiknya dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/7/2023).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan,Anies Rasyid Baswedan menyampaikan pidato politiknya dalam Apel Siaga Perubahan di Stadion Gelora bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan angkat bicara terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret eks menteri pertanian sekaligus politikus Nasdem, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Anies mengaku ingin penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu.

"Kami ingin agar penegakan hukum itu berjalan dengan baik tanpa ada pembedaan latar belakang, kemudian unsur, tapi tegak untuk semuanya," kata Anies ketika ditanya apakah kasus SYL dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya di Jakarta, Jumat (6/10/2023).

Baca Juga

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menindak dua menteri dari Partai Nasdem dalam tahun ini. Sebelum SYL, lembaga antirasuah itu sudah lebih dulu mencokok eks Menkominfo Johnny G Plate.

Bacapres yang diusung Partai Nasdem, PKS, dan PKB itu mengeklaim, dirinya selalu mengedepankan tata kelola pemerintahan yang baik dalam mencegah praktik korupsi. Bahkan, Anies mengaku, ikut membentuk KPK ibu kota ketika menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta.

Ketika ditanya apakah tidak merasa khawatir elektabilitas dirinya akan anjlok sebagaimana diungkapkan Surya Paloh, Anies enggan berspekulasi. "Kita lihat nanti. Itu saja," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengakui bahwa kasus dugaan korupsi yang menjerat SYL akan memengaruhi elektabilitas partai dan pasangan bakal capres-cawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

"Pastilah ada pengaruhnya pada elektabilitas partai dan juga Amin (Anies-Muhaimin), pasangan yang didukung Nasdem, Bung Anies dan Bung Muhaimin Iskandar, pastilah ada (pengaruh)," kata Paloh, kemarin.

Namun demikian, Paloh yakin pengaruh tersebut tidak berdampak signifikan. Pasalnya, masyarakat masih memiliki harapan dan keinginan yang sejalan dengan narasi perubahan yang ditawarkan pasangan Anies-Muhaimin.

"Ketika masyarakat yang juga masih punya harapan dan keinginan, upaya-upaya membawa misi baru gerakan perubahan ini harus berjalan sebagaimana yang diharapkan. Saya yakin salah-salah bukan memberikan efek yang negatif, insya Allah, barangkali kami mendapatkan sesuatu," kata Paloh.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement