Warga mencari korban setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023). Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban. Kejadian bencana Ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara ini dalam dua dekade. (FOTO : AP Photo/Omid Haqjoo)
Alat berat menggali tanah mencari korban tertimbun setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023). Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban. Kejadian bencana Ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara ini dalam dua dekade. (FOTO : AP Photo/Omid Haqjoo)
Warga mencari korban setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023). Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban. Kejadian bencana Ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara ini dalam dua dekade. (FOTO : AP Photo/Omid Haqjoo)
Warga mencari sisa-sisa barang yang dapat diselamatkan setelah gempa bumi di distrik Zenda Jan di provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023). Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban. Kejadian bencana Ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara ini dalam dua dekade. (FOTO : AP Photo/Omid Haqjoo)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, HERAT -- Warga mencari korban setelah gempa bumi di Distrik Zenda Jan di Provinsi Herat, Afghanistan barat, Ahad, (8/10/2023).
Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 2.000 orang di Afghanistan barat, kata juru bicara pemerintah Taliban. Kejadian bencana ini adalah salah satu gempa bumi paling mematikan yang melanda negara tersebut dalam dua dekade.
sumber : AP Photo/Omid Haqjoo
Advertisement