Senin 09 Oct 2023 18:26 WIB

Pasien ISPA di Jaksel Turun pada September 2023

Masyarakat diimbau kurangi aktivitas luar ruangan untuk mengurangi paparan polusi.

Tenaga kesehatan memeriksa warga penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (29/8/2023). Data penderita ISPA di Jakarta  imbas kualitas udara yang buruk mengalami lonjakan. Menurut kementerian kesehatan bahwa pasien ISPA di Jakarta mencapai 200 ribu orang, padahal sebelum andemi Covid 19 hanya 50 ribu pasien.  Mengutip data IQAir polusi udara menyebabkan 8.100 kematian di Jakarta selama 2023 serta membawa kerugian sekitar Rp 32,09 triliun.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tenaga kesehatan memeriksa warga penderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (29/8/2023). Data penderita ISPA di Jakarta imbas kualitas udara yang buruk mengalami lonjakan. Menurut kementerian kesehatan bahwa pasien ISPA di Jakarta mencapai 200 ribu orang, padahal sebelum andemi Covid 19 hanya 50 ribu pasien. Mengutip data IQAir polusi udara menyebabkan 8.100 kematian di Jakarta selama 2023 serta membawa kerugian sekitar Rp 32,09 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jakarta Selatan melaporkan jumlah kunjungan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) ke puskesmas pada September 2023 turun dari 46.690 pasien menjadi 44.522 orang. 

"Kunjungan pada periode Agustus sebanyak 46.690 jumlah ini turun 0,9 persen pada September sebanyak 44.522 pasien," kata Kepala Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati, saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Yudi merinci pada periode September penderita ISPA terbanyak dari golongan usia 9-60 tahun dengan 24.213 orang, diikuti oleh usia 0-5 tahun sebanyak 10.045 orang, lalu usia 5-9 tahun dengan jumlah pasien 7.362 orang.

"Kemudian yang paling sedikit yakni usia 60 tahun ke atas sebanyak 2.903 pasien," kata dia.

Yudi juga mengatakan puskesmas di Jakarta Selatan yang paling banyak menerima pasien ISPA pada September adalah Puskesmas Kebayoran Lama sebanyak 12.306 pasien. Terkait masih tingginya angka penderita ISPA, Yudi mengimbau masyarakat mengurangi aktivitas di luar ruangan untuk mengurangi paparan polusi.

"Sementara ini kalau akan beraktivitas di luar ruang harus menggunakan masker, penting juga menjaga kesehatan dan imunitas dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat, dan paling penting memperbanyak konsumsi sayur dan buah," ucapnya.

Lakukan olahraga...

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement