Senin 09 Oct 2023 22:21 WIB

Mahasiswa Inggris Nyatakan Solidaritas Penuh kepada Palestina

Serangan Hamas dinilai sebagai bentuk perlawanan terhadap pendudukan Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Grafiti Free Palestine atau Bebaskan Palestina tampak di jembatan rel kereta api di Golders Green, London, Inggris, 9 Oktober 2023.
Foto: Reuters
Grafiti Free Palestine atau Bebaskan Palestina tampak di jembatan rel kereta api di Golders Green, London, Inggris, 9 Oktober 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mahasiswa Inggris menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Palestina di tengah eskalasi pertempuran antara Hamas dan Israel yang meletus pada Sabtu (7/10/2023). Banyak korban jiwa berjatuhan dari pihak Palestina dan banyak negara-negara mengecam serangan Hamas kepada Israel, namun tidak dengan para mahasiswa ini.

Dilansir dari Arab News, Senin (9/10/2023) mahasiswa Palestina di Sekolah Studi Oriental dan Afrika, Queen Mary, University College London, dan University of Warwick menggambarkan serangan yang diluncurkan oleh Hamas sebagai bentuk perlawanan mereka terhadap pendudukan tanah Palestina. Israel telah menduduki Palestina selama 75 tahun lamanya.

Baca Juga

Keadilan UCL untuk masyarakat Palestina menulis di Instagram: "Orang-orang Palestina kami yang berani dan pekerja keras, mereka yang membebaskan dunia, perlawanan Palestina, pada saat-saat bersejarah ini terlibat dalam perjuangan heroik untuk Masjid Al Aqsa, situs suci kami, dan para tahanan.”

Selama beberapa hari terakhir, ribuan pemukim fasis dan kriminal menodai Masjidil Aqsa dengan melakukan doa di dalamnya serta memaksakan kedaulatan atas daerah tersebut. “Jika dunia akan diam, kita tidak akan diam tentang agresi ini.”

Masyarakat Palestina SOAS mengatakan: "Orang-orang Palestina memiliki hak untuk melawan pendudukan dengan cara apa pun yang diperlukan."

Aksi Warwick untuk masyarakat Palestina mengatakan itu berdiri dalam solidaritas dengan perlawanan terhadap pendudukan kolonial militer.

Para pemimpin kampus Yahudi mengutuk dukungan untuk serangan itu. Serikat Mahasiswa Yahudi mendesak kepala serikat mahasiswa untuk mengambil tindakan keras terhadap perayaan kekerasan yang tercela ini, yang menurutnya telah membuat siswa Yahudi takut akan keselamatan mereka.

Untuk memadamkan kekhawatiran, Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman mengatakan dia mengharapkan polisi untuk menggunakan kekuatan hukum penuh dan menghukum dukungan untuk Hamas setelah serangkaian insiden di London yang dianggap merayakan serangan terhadap Israel.

Di ibu kota, Polisi Metropolitan mengatakan telah meningkatkan patroli di area sensitif, bersumpah melakukan pendekatan tanpa toleransi untuk menampilkan dukungan untuk serangan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement