Selasa 10 Oct 2023 22:36 WIB

5 Kebiasaan Jalan Kaki yang Justru Bisa 'Merusak' Tubuh

Ada lima kebiasaan berjalan umum yang sebaiknya dhindari.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Berjalan kaki (ilustrasi). Ada kebiasaan berjalan yang bisa merusak tubuh.
Foto: www.freepik.com
Berjalan kaki (ilustrasi). Ada kebiasaan berjalan yang bisa merusak tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berjalan kaki dinilai memiliki banyak manfaat. Entah itu untuk mencegah kardiovaskular, mengelola berat badan, penurunan kecemasan, maupun untuk kesehatan secara keseluruhan.

Namun jika ingin meningkatkan kesehatan fisik dan mental melalui jalan kaki, Anda perlu memastikan agar tidak membuat tubuh sakit nantinya.  Ahli penyakit kaki Thien Trinh, pendiri perusahaan insole dan sepatu kets Stryda, membagikan lima kebiasaan berjalan umum yang sebaiknya dhindari. Berikut lima kebiasaan berjalan yang bisa merusak tubuh seperti dilansir laman Best Life, Ahad (1/10/2023):

Baca Juga

1. Condong ke belakang

Ini adalah salah satu kebiasaan halus yang mungkin jarang disadari. Akan tetapi bersandar ke belakang saat berjalan bisa merugikan Anda. 

Hal itu disampaikan Trinh dalam video di akun Tiktok-nya. Sebaliknya, dalam video terpisah, dia merekomendasikan untuk sedikit condong ke depan karena Anda menggunakan berat badan sebagai momentum.

2. In-toeing

In-toeing atau berjalan dengan kaki masuk ke arah dalam adalah ketika seseorang berjalan dengan posisi kaki miring ke dalam. Sering kali anak-anak melakukan hal ini, begitu juga orang dewasa. Trinh menyarankan untuk menghindari hal ini karena dapat menekan lutut secara tidak baik.

3. Out-toeing

Anda juga sebaiknya menghindari berjalan dengan kaki mengarah ke luar. Posisi out-toeing mengirimkan kekuatan yang mengarah ke lutut, pinggul, dan punggung.

“Selain itu, hal ini juga menghambat kerja otot pantat, otot gluteal, dan seiring berjalannya waktu, Anda akan menyadari bahwa otot pantat menjadi lebih lemah,” kata dia.

Dia juga mencatat bahwa nyeri punggung bagian bawah mungkin merupakan akibat terburuk dari penyakit ini. Dia mengatakan cara terbaik adalah membuat kaki menghadap lurus ke depan, dan ketika mengambil langkah, dorong melalui jempol kaki untuk mengaktifkan otot pantat.

4. Mengambil langkah pendek-pendek

Trinh mengatakan, mengambil langkah singkat sangat tidak efisien. Menurut dia, mengambil langkah yang lebih panjang akan melatih otot gluteal Anda dengan lebih baik.

5. Mengayun lengan dengan tidak rata 

Gerakan lengan memainkan peran besar dalam efektivitas rutinitas berjalan, jadi pastikan Anda melakukannya dengan benar. Jika mengayunkan lengan secara tidak merata atau tidak mengayunkannya sama sekali, hal ini akan "menciptakan segala macam ketidakseimbangan dalam seluruh rantai gerakan, baik di tulang belakang, pinggul, dan lutut.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement