REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berhasil melakukan transformasi dalam empat tahun kepemimpinannya di BUMN. Piter mengatakan, keberhasilan transformasi terlihat dari peningkatan kontribusi BUMN terhadap pendapatan negara berupa pajak, dividen, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).
Piter mengatakan, BUMN menyumbang pendapatan negara total sebesar Rp 1.130 triliun selama periode 2017-2019. Sementara, selama periode 2020 sampai kuartal III 2022, BUMN secara konsolidasi telah memberikan pendapatan kepada negara sebesar Rp 1.198 triliun.
"Ini saya kira kalau dibandingkan dengan keseluruhan ekonomi kita, kontribusi BUMN ini sangat besar," ujar Piter dalam webinar bertajuk "Motor Penggerak Ekonomi Nasional" yang diselenggarakan Republika.co.id di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Menurut Piter, Erick yang namanya santer disebut-sebut sebagai cawapres terkuat telah melakukan gebrakan besar dalam membenahi BUMN. Erick, ucap Piter, membuat BUMN lebih efisien dengan memangkas jumlah BUMN, membentuk holding hingga menggabungkan sejumlah BUMN yang memiliki fokus bisnis serupa.
"Yang paling penting, ada sesuatu yang harus kita apresiasi bagaimana upaya Pak Erick Thohir menjadikan BUMN lebih efisien dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik," kata Piter.
Piter menyebut perbaikan tata kelola yang sudah dilakukan Erick dapat menjadi fondasi dalam membangun keberlanjutan BUMN ke depan. Hal ini akan menjadi pijakan kuat dalam meningkatkan daya saing BUMN di kancah global.
"Yang paling saya respect dari Pak Erick Thohir saat ia mem-blacklist (individu bermasalah, menjadi pengelola BUMN. Ini sangat positif bahwa benar-benar bersikap tegas," kata Piter.