Rabu 11 Oct 2023 22:07 WIB

Semburan Air Bercampur Gas Gemparkan Warga Sukaraja Bogor

Semburan air bercampur gas menggemparkan warga Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Semburan air bercampur gas muncul di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/2023).
Foto: Dok. BPBD Kabupaten Bogor
Semburan air bercampur gas muncul di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Semburan air bercampur gas muncul di tengah permukiman warga di Kampung Leuwi Kotok, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (11/10/2023) sore. Semburan air itu muncul setelah ada pengeboran sumur bor sedalam 130 meter.

Kapolsek Sukaraja Kompol Birman Simanullang, mengungkapkan peristiwa itu bermula ketika pemilik kos-kosan hendak membuat sumur bor. Lantaran warga sekitar termasuk penghuni kos kekurangan air di musim kemarau, sehingga berusaha mendapatkan air dengan melakukan pengeboran.

Baca Juga

“Pengeboran ini (dilakukan) kurang lebih sebulan, tidak dapat air. Tadi sore, yang mengebornya itu ada rasa putus asa, jadi mengambil peralatannya, dinamo. Tahu-tahu, tiba-tiba ada semburan air campur gas, itu yang terjadi sampai sekarang,” kata Birman kepada wartawan di lokasi, Rabu (11/10/2023).

Untuk penanganan sementara, kata Birman, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sepakat agar mengevakuasi warga sekitar dari lokasi. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Soalnya kita nggak tahu nanti jangan-jangan ada gas yang lain yang bersifat racun, itu sangat berbahaya. Untuk itu, kita mengevaluasi semua yang ada di kontrakan ini, sambil nunggu dari Dinas ESDM Provinsi datang,” ujarnya.

Birman mengatakan, polisi dan BPBD belum mendata berapa banyak warga dan penghuni kos yang akan dievakuasi. Namun hal itu sudah dikoordinasikan dengan pengurus wilayah setempat.

“Nanti kalau memang sudah selesai semburannya, kita kasih tahu lagi agar mereka bisa mendiami (tempat tinggalnya lagi),” ucapnya.

Di samping itu, menurut Birman, sejauh ini belum ada laporan warga merasa pusing, atau keracunan gas. Sebab, begitu semburan tersebut muncul, warga langsung dievakuasi.

“Kita nggak tahu gas apa yang disemburkan dari sumur tersebut, mudah-mudahan tidak ada warga kita yang jadi korban. Belum (dipastikan gas apa) kan itu harus ahlinya,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement