Kamis 12 Oct 2023 09:42 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Seiring Sentimen Domestik dan Global

Capital outflow dan melemahnya rupiah membatasi pergerakan IHSG.

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis berpeluang melemah seiring adanya sentimen domestik dan global.

IHSG dibuka menguat 18,42 poin atau 0,27 persen ke posisi 6.950,17. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,01 poin atau 0,43 persen ke posisi 948,70.

Baca Juga

"Kami melihat masih tercatatnya capital outflow secara year-to-date yang cukup signifikan serta masih melemahnya nilai tukar rupiah hingga saat ini memberikan pergerakan terbatas untuk IHSG. IHSG berpeluang melemah pada hari ini," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis (12/10/2023).

Kemarin, IHSG bergerak menguat di tengah masih panasnya perang Israel-Palestina dan penantian pasar akan kabar penting dari rilis inflasi AS serta risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup kompak di zona penguatan pada penutupan perdagangan Rabu (11/10/2023) setelah berakhirnya pertemuan The Fed.

AS mengumumkan data indeks harga produsen (IPP) kemarin. Indeks harga produsen mencapai 0,5 persen month to month (mtm) periode September 2023. Secara tahunan, indeks harga produsen meningkat menjadi 2,2 persen pada September dari 2,0 persen pada Agustus.

Untuk inflasi September, konsensus memperkirakan kenaikan sebesar 0,3 persen mtm, dan kenaikan sebesar 3,6 persen year on year (yoy).

Pasar juga akan menunggu risalah Bank Sentral Eropa (ECB) untuk pertemuan kebijakan September yang dirilis Kamis. Investor juga tetap berhati-hati karena konflik Timur Tengah meningkatkan prospek kenaikan harga minyak lebih lanjut.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 428,69 poin atau 1,34 persen ke 32.365,19, indeks Hang Seng menguat 340,85 poin atau 1,90 persen ke 18.233,94, indeks Shanghai menguat 22,83 poin atau 0,74 persen ke 3.101,79, dan indeks Straits Times menguat 20,18 poin atau 0,63 persen ke posisi 3.213,05.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement