Kamis 12 Oct 2023 11:56 WIB

Pengamat: Presiden Berikutnya Harus Lanjutkan Capaian Pembangunan Jokowi

Pemimpin Indonesia berikutnya harus adil dengan melanjutkan hal yang sudah baik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam
Foto: .
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Redjalam, mengatakan keberlanjutan merupakan kunci dalam keberhasilan pembangunan sebuah negara. Piter menyampaikan pemimpin Indonesia berikutnya harus melanjutkan keberhasilan pembangunan pemimpin sebelumnya. 

"Siapa pun yang jadi presiden harus melanjutkan monentum pembangunan yang dirintis Jokowi. Meski capres mengusung tema perubahan, tapi tidak ada satu pun rezim yang tidak melanjutkan pemerintahan sebelumnya," ujar Piter dalam webinar bertajuk "Motor Penggerak Ekonomi Nasional" yang diselenggarakan Republika di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Baca Juga

Piter menilai pemimpin Indonesia berikutnya harus mampu bersikap adil dengan melanjutkan hal yang sudah baik dan memperbaiki apa yang masih kurang baik. Piter menyampaikan perekonomian Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi sudah berada di jalur yang benar menuju pertumbuhan dan kesejahteraan. 

Jokowi, lanjut Piter, telah membangun infrastruktur, reformasi di bidang bisnis dan politik, yang semuanya akan menjadi fondasi pembangunan yang berkelanjutan. Piter menyampaikan banyak lembaga keuangan internasional yang memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar dalam beberapa tahun mendatang. 

"Tugas presiden berikutnya untuk melanjutkan dan memperkuat apa yang telah dicapai Presiden Jokowi. Para capres berkewajiban menjawab tugas tersebut dengan menyiapkan konsep percepatan pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan yang akan membawa Indonesia menuju Indonesia maju pada 2045," kata Piter.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement