REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir positif pada perdagangan Kamis (12/10/2023). IHSG menguat tipis 0,05 persen atau meningkat 3,39 poin ke level 6.935,15 memperpanjang kenaikannya selama empat hari beruntun.
Positifnya IHSG sejalan dengan pergerakan bursa regional Asia. Nikkei dan Hang Seng kompak menguat lebih dari satu persen, disusul Shanghai Composite yang menguat 0,94 persen dan Strait Times naik 0,73 persen.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan IHSG dan bursa regional Asia menguat seiring sikap pelaku pasar atau investor yang mencermati hasil risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
"Pasar berpandangan bahwa risalah tersebut menunjukkan The Fed lebih berhati-hati mengeluarkan keputusan kebijakan moneternya seiring dengan arah ekonomi AS dalam memperkirakan keadaan pasar keuangan," kata Nico.
Sikap yang cenderung hati-hati ini dilatarbelakangi pasca risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Mayoritas partisipan melihat satu lagi kenaikan di masa depan akan menjadi keputusan yang tepat tetapi sebagian lagi melihat tidak perlu ada kenaikan.
Dari dalam negeri, pemerintah Indonesia membuat komite nasional. Hal ini sebagai upaya mempersiapkan untuk masuk menjadi keanggotaan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Sepanjang hari ini, saham empat perbankan besar nasional bergerak optimistis. BBNI memimpin kenaikan sebesar 2,90 persen, BBCA menguat 1,40 persen, BBRI naik 0,95 persen, BMRI sebesar 0,41 persen dan BBTN naik 0,40 persen.
Di sisi lain, saham sektor energi membebani indeks dengan rata-rata mengalami penurunan yang cukup tajam. ADRO memimpin penurunan sebesar 2,54 persen dan PTBA menyusul pelemahan sebesar 1,09 persen.