Kamis 12 Oct 2023 18:04 WIB

Diduga Depresi, Pemuda di Malang Bunuh Diri 

Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi permasalahan asmara.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi Gantung Diri. Seorang pemuda di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ditemukan meninggal diduga bunuh diri.
Foto: Pixabay
Ilustrasi Gantung Diri. Seorang pemuda di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ditemukan meninggal diduga bunuh diri.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Seorang pemuda di Desa Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang ditemukan meninggal diduga bunuh diri. Kejadian ini pun langsung ditangani oleh aparat kepolisian Polres Malang, Polda Jatim.

Kasi Humas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, kejadian pertama kali diketahui oleh salah satu warga Sugeng Widodo (50 tahun), pada Kamis (12/10/2023) di lahan sekitar rumahnya sekitar pukul 05.30 WIB. Saat itu, Sugeng menemukan seorang pemuda sudah meninggal dunia dengan posisi tergantung di pohon. 

Baca Juga

"Saksi segera menghubungi perangkat desa kemudian diteruskan kepada Polsek Dampit," kata pria disapa Taufik ini saat dikonfirmasi.

Aparat langsung menuju ke lokasi kejadian begitu ada laporan dari warga. Kemudian melakukan evakuasi tubuh korban dan mengamankan TKP serta memasang garis polisi.

Saat diperiksa bersama petugas medis Puskesmas setempat, polisi tidak mendapati bekas penganiayaan pada jenasah korban. Petugas hanya mendapati bekas upaya bunuh diri seperti jeratan di leher, lidah tergigit, dan lainnya.

Menurut Taufik, indentitas korban terungkap berinisial AT (22 tahun). Korban diketahui sebagai warga Desa Kebonagung, Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan. Saat kejadian, korban masih mengenakan kaos oblong dan celana jeans wara abu-abu.

Berdasarkan pemeriksaan saksi, kejadian bermula saat AT dan lima temannya pulang bekerja dan menginap di rumah seorang kawannya, AO (34 tahun). Kawannya merupakan warga Desa Pamotan, kecamatan Dampit. AO juga diketahui sebagai menantu dari Sugeng Widodo selaku pemilik rumah.

Sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, seluruh penghuni rumah sudah terlelap tidur menyisakan AT dan seorang temannya. Saat itu, salah satu teman AT mengingatkan agar segera tidur dan menutup pintu karena hari sudah laut malam.

Namun, AT malah beranjak keluar rumah dengan alasan akan menelepon seseorang dan mengabaikan pesan temannya. Hingga kemudian pagi harinya AT diketemukan sudah dalam keadaan tergantung di pohon halaman rumah.

Taufik menyebut, pihaknya sudah memeriksa ponsel milik korban dan diketahui terdapat riwayat panggilan dan pesan singkat dari seorang perempuan. Dugaan sementara korban nekat mengakhiri hidupnya karena depresi permasalahan asmara.

Saat ini, jenazahnya sudah dibawa oleh pihak keluarga karena menolak dilakukan otopsi. "Sementara itu, lokasi kejadian juga dipasang garis polisi untuk keperluan penyidikan lebih lanjut," katanya.

 

DISCLAIMER: Kehidupan adalah anugerah berharga dari Tuhan. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement