Kamis 12 Oct 2023 17:53 WIB

Justin Bieber 'Dirujak' Netizen karena Tulis 'Praying for Israel' Tapi Pakai Foto Gaza

Warganet menilai Bieber hanya ikut-ikutan tren tanpa mengetahui kejadian sebenarnya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Friska Yolandha
Iron Dome Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari jalur Gaza pada, 11 Oktober 2023. Lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 5.000 lainnya terluka, menurut Kemenkes Palestina.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Iron Dome Israel mencegat rudal yang diluncurkan dari jalur Gaza pada, 11 Oktober 2023. Lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dan lebih dari 5.000 lainnya terluka, menurut Kemenkes Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat dan selebritas banyak membagikan kata-kata dukungan dan menyampaikan pemikiran serta doa mereka terkait perang antara Israel dan Hamas. Salah satunya adalah penyanyi Kanada Justin Bieber. 

Dilansir Yahoo News, Kamis (12/10/2023), dia menggunakan media sosial Instagram untuk memberikan dukungan, memposting grafis “Praying for Israel”. Namun, beberapa detektif papan ketik dengan cepat menyadari bahwa latar belakang tulisan tersebut adalah foto Gaza dalam reruntuhan.

Baca Juga

Meskipun pria kelahiran 1994 ini dengan cepat menghapus cerita tersebut setelah diketahui oleh pengguna media sosial, beberapa tangkapan layar dari postingan tersebut mulai beredar secara daring. 

Warganet di media sosial turut bereaksi terhadap tindakan Bieber ini. “Kita telah mencapai puncak khayalan pop yang tidak ada artinya. Menampilkan reruntuhan Gaza dengan tulisan 'Praying for Israel' adalah sebuah tanda keburukan zaman,” komentar salah satu pengguna di bawah postingan yang berisi tangkapan layar.

Pengguna Instagram lainnya menyebutkan postingan Bieber sebagai postingan yang bodoh dan tidak bernada.

Postingan yang bodoh dan tidak bernada tentu saja, tapi demi keadilan, dia pertama kali membuat postingan yang mengatakan, “Benar-benar menyakitkan bagi teman-teman Israel dan Palestina saya,” timpal pengguna Instagram itu. 

Selain itu, pengguna Instagram lainnya tidak heran dengan hal tersebut. 

“Tidak mengherankan ... mereka mengikuti tren tanpa pendidikan, pengetahuan seperti domba,” tulis pengguna Instagram lainnya. 

“Apa yang terjadi dengan ‘Berdoa untuk perdamaian dunia’? Anda berdoa untuk satu ‘pihak’ dan bukan untuk yang lain, dan tidak akan pernah ada perdamaian di antara umat manusia,” renung komentator lain. 

Sebelumnya, Bieber mengaku ikut berduka sedalam-dalamnya kepada keluarga yang terdampak dengan brutal. 

“Sangat ikut merasakan kesakitan untuk kedua teman Israel dan Palestina-ku. Secara naluri, kita semua tahu bahwa apa yang terjadi adalah kekejaman bak iblis,” tulis Bieber dalam Instagram Story akun pribadinya, Rabu (11/10/2023). 

Pria berusia 29 tahun ini mengaku berpihak pada kemanusiaan dan keluarga yang harus kehilangan kerabatnya. Ia juga menegaskan tidak semua warga Palestina atau warga Israel bertanggung jawab atas kekejaman yang terjadi saat ini. 

“Untuk menyebut semua orang Palestina atau orang Israel penjahat, di mataku adalah kesalahan. Aku tidak tertarik untuk mendukung satu pihak, aku tertarik untuk berdiri bersama keluarga yang secara brutal diambil dari kita,” ungkap Bieber. 

Konflik antara Israel dan Palestina memanas setelah pejuang Palestina Hamas menyerang Israel dengan sedikitnya 5.000 roket hanya dalam waktu 20 menit pada Sabtu (7/10/2023) pagi waktu setempat. 

Serangan Hamas ini dilakukan, setelah sejak Januari hingga September 2023 Israel tidak pernah berhenti melakukan tindakan opresi kepada warga Palestina. Dan seperti data yang dikeluarkan oleh United Nation atau PBB, Israel telah menyasar penduduk Palestina hingga memakan ribuan korban setiap tahunnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement