Kamis 12 Oct 2023 21:05 WIB

Intelijen Zionis di Palestina: Jadi Ustadz Palsu, Hafal Alquran, Pimpin Sholat di Masjid Al Aqsa

Di pertengahan Abad 19, organisasi zionis Israel mencari imigran Yahudi yang bisa bahasa Arab untuk memata-matai sekaligus berbaur dengan masyarakat Palestina dan Arab.

Rep: Kadaharan/ Red: Partner
.
Foto: network /Kadaharan
.

Imigran Yahudi Yaman pada tahun 1949. (sumber foto: arabicpost)

GENPOP -- Israel pernah mengirim intelijen dari bangsa Arab sebelum melakukan pendudukan di tanah Palestina. Intelijen ini menyamar sebagai seorang pendakwah atau dai atau ustadz menurut kita orang Indonesia.

Mata-mata tersebut bernama Syekh Fadel Abdullah. Orang-orang di Yerusalem kala itu biasa memanggilnya demikian. Penulis Mesir Ibrahim Al Arabi, dalam bukunya 'Jawaasiis wa Khowanah' menyebutnya Syekh Fadel Abdullah Judah. Ustadz palsu ini janggutnya panjang dan penampilannya shaleh.

Awal Mula

Di pertengahan Abad 19, organisasi zionis Israel mencari imigran Yahudi yang bisa bahasa Arab untuk memata-matai sekaligus berbaur dengan masyarakat Palestina dan Arab.

Seleksi mata-mata Yahudi ini dipilih dengan sangat hati-hati dan ketat. Ada beberapa variabel yang digunakan. Antara lain berasal dari Arab, pernah menghabiskan waktu panjang di negara-negara Arab, menguasai bahasa Arab, dan berbicara dengan dialek daerah tempat mereka dilahirkan.

Mata-mata ini adalah bagian dari "Unit Arab" Angkatan Bersenjata Palmach. Ini adalah kekuatan militer yang berafiliasi dengan organisasi Zionis Haganah, yang nantinya akan menjadi inti tentara Israel.

Perekrutan dan pelatihan mata-mata ini dimulai bertahun-tahun sebelum tahun Nakba. Mereka dilatih pada di saat situasi masih tenang sebelum terjadi perang. Selama itulah mereka keluar masuk kota-kota Arab di sekitar Palestina dan mempelajari dialeknya.

Mereka juga mempelajari apa yang bisa dilakukan untuk menipu orang-orang, dan apa yang tidak. Mereka mengumpulkan informasi untuk badan intelijen Yahudi sebagai persiapan bertempur pada tahun 1948.

Buku 'Spies Without a Country: A Secret Life at The Birth of Israel', karya jurnalis Matty Friedman yang lahir di Toronto Kanada, mengungkap, mata-mata Yahudi Arab sebelum dikirim ke Palestina dilatih menghafal ayat-ayat Alquran.

Mereka belajar baca Alquran dari radio. Mereka juga belajar tata cara wudhu dan shalat. Disebutkan pula, bahwa "Syekh" Fadel Abdullah hafal Alquran beserta tafsir dan ilmunya.

Zionis melatih imigran Yahudi dari Arab supaya bisa menghafal Alquran, ajaran dan syariat Islam. "Syekh" Fadel Abdullah, adalah salah satu mata-mata yang dilatih menghafal Alquran, ajaran dan hukum agama Islam.

Setelah itu, barulah dia dikirim ke Yerusalem, Palestina, pada tahun 1946. Selama di Palestina, syekh palsu ini menjalani aktivitas memimpin sholat di Masjid Al Aqsa.

Kala itu orang-orang Muslim Yerusalem berkumpul di sekelilingnya, dan menyampaikan pertanyaan seputar agama Islam. Fadel kemudian akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka dan memberikan nasihatnya tentang urusan hidup mereka sesuai dengan ajaran Islam.

Bahkan setiap habis sholat, syekh palsu tersebut mendoakan para mujahidin di Palestina, memotivasi mereka untuk berperang dan berjihad, serta mendoakan kemenangan mereka atas musuh-musuh mereka, Yahudi dan Inggris.

sumber : https://genpop.republika.co.id/posts/239943/intelijen-zionis-di-palestina-jadi-ustadz-palsu-hafal-alquran-pimpin-sholat-di-masjid-al-aqsa
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement