Jumat 13 Oct 2023 18:13 WIB

Yenny Ogah Masuk Timses Amin, Cak Imin: Ngapain Ditanggapi, Enggak Ngaruh

Muhaimin merasa tak perlu menanggapi pernyataan Yenny Wahid.

Rep: Wahyu Suryana, Antara/ Red: Andri Saubani
Bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Abdul Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/ Febrianto Adi Saputro
Bacawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Abdul Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar, mengomentari penolakan Yenny Wahid untuk masuk timses Amin. Ia berpendapat, komentar pedas yang kerap dilontarkan Yenny Wahid tidak perlu diberi tanggapan.

"Ngapain ditanggapi, enggak ngaruh, enggak ngaruh," kata Muhaimin, Jumat (13/10/2023).

Baca Juga

Hal itu disampaikan Ketua Umum PKB tersebut usai melakukan tes kesehatan di RS Fatmawati. Tes kesehatan itu merupakan salah satu syarat-syarat untuk pendaftaran capres-cawapres pada 19 Oktober 2023 mendatang.

Penolakan untuk masuk timses Anies-Muhaimin membuat perseteruan yang terjadi antarsaudara tersebut mengemuka lagi ke publik. Sebab, Yenny Wahid dan Muhaimin Iskandar merupakan anak dan keponakan dari Gus Dur.

Walau kerap mendapat serangan komentar dari Yenny, Muhaimin tampak tidak banyak memberikan balasan, termasuk ketika ditanya apakah perseteruan itu akan berdampak ke pemenangan Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 nanti.

"Sudah, enggak usah ditanggapi," ujar Muhaimin.

Saat ini, ia mengaku sedang fokus mendongkrak elektabilitas yang dalam beberapa survei disebut terus melorot. Bahkan, survei-survei di Jawa Timur yang selama ini menjadi basis suara Nahdliyyin dan pemilih PKB.

Ia berpendapat, survei-survei itu menjadi motivasi bagi Anies-Muhaimin untuk semakin bergerak ke masyarakat. Artinya, semakin menjadi bagian dari kerja-kerja sistematis dalam rangka meraup dukungan untuk pilpres.

Bagi Muhaimin, survei-survei itu tidak sepenting pemungutan suara yang nantinya dilaksanakan pada 14 Februari 2024. Hal itu turut disampaikan Muhaimin Iskandar menanggapi komentar-komentar pedas dari Yenny Wahid.

"Enggak penting, enggak penting, pokoknya finalnya kita tunggu saja tanggal 14 Februari," kata Muhaimin. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement