REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ribuan umat Muslim menutup aksi solidaritas untuk Palestina di Bundaran Gladak Kota Solo, Jawa Tengah, dengan membaca qunut nazilah, shalat Ghaib, dan Ashar, Jumat (13/10/2023) sekitar pukul 14.53 WIB.
Pelaksanaan shalat dilangsungkan memanjang menghadap kiblat di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Di mana para massa aksi beralaskan aspal dan seadanya. Pelaksanaan sholat Ghaib sendiri dilakukan setelah menunaikan sholat Ashar.
Selain melaksanakan sholat Ghaib, massa aksi juga membaca qunut nazilah. Di mana tujuannya untuk memohon pertolongan pada Allah agar memberikan keselamatan dan kemenangan bagi bangsa Palestina dalam melawan penjajahan Israel.
"Menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk memberikan kepeduliannya dengan melakukan shalat Ghaib, mendoakan, maupun memberikan donasi semaksimal mungkin," kata kata Humas DSKS, Endro Sudarsono, Jumat (13/10/2023).
Ia mengatakan aksi tersebut juga merupakan dukungan moral bagi Palestina dan nilai-nilai kemanusiaan. Secara agama, jelasnya, Palestina adalah bumi yang suci karena kiblat pertama umat Islam.
"Adapun secara konstitusi kemerdekaan adalah hak segala bangsa oleh karena itu penjajahan di seluruh permukaan bumi harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan," kata dia.
Secara historis, Indonesia memiliki ikatan emosional dengan Palestina karena termasuk negara pertama kali yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Begitu pula dengan sikap tegas Presiden Pertama RI Soekarno yang menyatakan selama kemerdekaan belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itu pula bangsa Indonesia berdiri menentang penjajahan Israel.
"Kebijakan negara Indonesia terkait Palestina sejak dulu sejak Soekarno dan kini Pak Jokowi belum mengakui negara Israel. Saat ini pemerintah masih terus pro aktif memberikan bantuan untuk Palestina," ujarnya.