REPUBLIKA.CO.ID, SIBU -- Menteri Pariwisata Malaysia, Datuk Seri Tiong King Sing, menyebut pihaknya tengah mempersiapkan rencana baru terkait industri pariwisata. Kementerian Federal Pariwisata, Seni dan Budaya (Motac) saat ini sedang dalam proses menghadirkan paket mewah, dalam upaya menarik lebih banyak wisatawan Muslim dari Timur Tengah dan Cina.
Menurut dia, Motac rencananya akan meluncurkan sebuah paket wisata ramah Muslim tersebut, pada awal bulan November nanti. "Mengingat besarnya populasi Muslim di Timur Tengah dan Tiongkok, Motac siap menjalin kerja sama dengan pemain lokal untuk mengembangkan paket wisata mewah yang kreatif dan menarik, khususnya di sektor golf, medis dan lainnya," kata dia dikutip di Malay Mail, Sabtu (14/10/2023).
Sehubungan dengan rencana itu, Motac dan Islamic Tourism Center of Malaysia disebut akan menjalin kerja sama dengan Tourism Malaysia. Kedua pihak akan melakukan kegiatan promosi di Asia, Timur Tengah dan Eropa.
Dalam unggahannya di akun Facebook miliknya, Tiong mengimbau kepada seluruh pihak terkait untuk segera melakukan kursus sertifikasi dan pelatihan. Hal ini memiliki manfaat dalam memberikan paparan kepada pelaku industri lokal, di pasar pariwisata Muslim.
Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan bahwa kursus dan pelatihan tersebut juga akan membantu pemain lokal merencanakan dan menghasilkan paket yang sesuai dan kompetitif. Masih dalam tulisannya tersebut, Tiong mengatakan bahwa ia telah bertemu dengan perwakilan dari asosiasi pariwisata di Malaysia. Mereka berdiskusi tentang cara mengintensifkan upaya promosi di tingkat internasional.
Selanjutnya, mereka juga membahas bagaimana cara mengembangkan pasar ramah Muslim, sekaligus menciptakan konsensus industri, termasuk memberikan subsidi dan bantuan kepada operator pariwisata. Adapun Motac disampaikan akan mendengarkan kebutuhan seluruh pelaku pariwisata di Tanah Jiran dan memastikan bantuan disalurkan secara merata ke semua pihak.
“Kementerian berkomitmen membantu dan mendukung sektor pariwisata dalam upaya memajukan perekonomian negara,” kata Menteri Pariwisata Malaysia ini.