REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) pilihan utama masyarakat di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Di kategori pemilih akar rumput, Erick mengungguli Menko Polhukam Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan hasil sama 12,0 persen.
Posisi berikutnya ditempati Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno 11,0 persen, dan Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 M Ridwan Kamil 10,4 persen. "Dalam survei ini Erick Thohir dipilih sebagai cawapres oleh masyarakat dengan pekerjaan buruh, pedagang kecil, dan kerja tidak tetap sebesar 17,5 persen," kata Kennedy dikutip channel Polling Institute di Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
Berdasarkan rilis survei nasional terbaru Polling Institute periode 1-3 Oktober 2023, dengan 1.206 responden, menteri andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut terekam unggul di pemilih akar rumput. Selama ini, Erick menggalakkan banyak program BUMN untuk membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah untuk menggerakkan perekonomian.
Seperti, program berkelanjutan dari BUMN bernama Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar. Program PNM Mekaar dinilai dapat menekan kesenjangan di masyarakat. Selain itu, ada program KUR yang bertujuan untuk membantu masyarakat akar rumput Indonesia mencapai kesejahteraan.
Dalam Program KUR telah menjadi salah satu inisiatif pemerintah yang paling berpengaruh dalam mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Alhasil hadirnya program berkelanjutan tersebut, Erick berhasil memberikan dampak bagi kelangsungan bisnis dan terpenting menuntaskan kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
Selain itu, Erick tidak jarang turun langsung ke lapangan untuk mengecek realisasi program dan kebijakan agar berjalan sesuai dengan perencanaan. Hal itu membuat eks Presiden Inter Milan tersebut sangat dikenal oleh masyarakat akar rumput. "Pak Erick Thohir sebagai cawapres karena memang kinerja baik itu menjadi alasan teratas," ucap Kennedy.
Ikuti Whatsapp Channel Republika