REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) turut menyatakan tidak akan ambil bagian pada Frankfurt Book Fair 2023. Keputusan itu diambil dengan melihat situasi geopolitik yang terjadi saat ini, di mana sikap penyelenggara disebut sangat tidak fair.
“Kami juga tidak membuka stand di Frankfurt Book Fair,” ujar Kepala Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Supriyatno, kepada Republika, Senin (16/10/2023).
Sebelumnya Indonesia telah berencana mengirimkan delegasi untuk menjadi bagian dalam Frankfurt Book Fair 2023 yang akan digelar di Frankfurt, Jerman. Pemerintah Indonesia membawa misi diplomasi budaya Indonesia dan peningkatan kemampuan literasi dasar melalui buku-buku terbitan Kemendikbudristek dan penerbit umum pada kegiatan tersebut.
Tapi, dengan situasi geopolitik yang terjadi, Kemendikbudristek mengambil langkah untuk tidak jadi ambil bagian pada kegiatan tersebut. Supriyatno mengatakan, pihaknya melihat sikap penyelenggara Frankfurt Book Fair 2023 sangat tidak fair. Di mana, panitia hanya akan memberikan panggung bagi Israel.