Senin 16 Oct 2023 20:50 WIB

Pemprov: Stok Beras di Papua Aman Hingga Lima Bulan ke Depan

Sehingga, diperkirakan aman hingga lima bulan ke depan.

Ilustrasi pasokan beras.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi pasokan beras.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua mengatakan, stok beras yang ada pada gudang milik Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat mencapai 12.439 ton. Sehingga, diperkirakan aman hingga lima bulan ke depan.

"Berdasarkan data Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat ketersediaan beras di gudang mencapai hingga kini mencapai 12.439 ton dan yang akan dikeluarkan per bulan 2.431 ton, sehingga dipastikan ketahanan stok beras di Papua aman hingga lima bulan ke depan," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Papua Jeri A Yudianto, di Jayapura, Senin (16/10/2023).

Baca Juga

Menurut Jeri, dari total stok beras tersebut sebanyak 2.959 ton berada di Kantor Wilayah Jayapura kemudian 236 ton di Kantor Cabang Biak dan 2.019 ton pada Kantor Cabang Pembantu di Serui.

"Sehingga, total beras yang ada di gudang pada tiga wilayah ini sebesar 5.215 ton di mana jumlah yang ada saat ini akan ditambah dengan beras yang masih dalam perjalanan sebanyak 2.808 ton," ujarnya.

Dia menjelaskan, selain itu rencananya beras yang akan masuk ke Papua sebanyak 4.900 ton dengan demikian pihaknya memastikan pasokan stok beras di daerah itu aman. Terkait itu pihaknya mengimbau kepada seluruh warga di daerah itu tidak perlu khawatir dengan ketahanan beras, sebab stok yang ada mampu bertahan hingga Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

"Kami minta supaya warga tidak terlalu khawatir yang pasti ketersediaan beras di Papua bisa memenuhi kebutuhan warga sampai dengan Hari Raya Natal Desember," katanya.

Dia mengatakan, di samping bahan pangan beras, Papua juga memiliki sumber pangan lainnya, seperti sagu dan ubi yang sangat membantu cadangan pangan serta meningkatkan potensi nilai ekonomi lokal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement