Selasa 17 Oct 2023 04:59 WIB

Analis Jelaskan Mengapa Intelijen Israel Sampai Bisa Kebobolan oleh Operasi Badai Al Aqsa

Israel telah diberi informasi oleh Mesir terkait pergerakan Hamas, tetapi diabaikan.

Red: Andri Saubani
Para pengunjuk rasa menghadiri demonstrasi pro Palestina di London, Sabtu, 14 Oktober 2023. Tuan rumah Kampanye Solidaritas Palestina melakukan pawai untuk mendukung warga Palestina yang terjebak dalam perang antara Israel dan Hamas. (Foto AP/Kin Cheung)
Foto: AP/Kin Cheung
Para pengunjuk rasa menghadiri demonstrasi pro Palestina di London, Sabtu, 14 Oktober 2023. Tuan rumah Kampanye Solidaritas Palestina melakukan pawai untuk mendukung warga Palestina yang terjebak dalam perang antara Israel dan Hamas. (Foto AP/Kin Cheung)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Dwina Agustin, Amri Amrullah

Pada Sabtu, 7 Oktober 2023, militan Hamas mengejutkan Israel dan dunia lewat Operasi Badai Al Aqsa. Para pejuang Hamas merangsek memasuki wilayah Israel melalui jalur darat dan udara bersamaan dengan luncuran ribuan roket dari Gaza.

Baca Juga

Hingga sepekan serangan Hamas berlalu, masih ada pertanyaan mengganjal di dunia intelijen dan militer, mengapa Israel yang selama ini dikenal unggul dan canggih di bidang intelijen bisa sampai kebobolan? 

Dikutip dari Intel News, Senin (16/10/2023), divisi intelijen, baik dari Angkatan Pertahanan Israel (IDF) maupun Badan Intelijen Israel (IMI), diyakini telah melaksanakan asesmen situasi regional dua pekan sebelum serangan 7 Oktober. Asesmen termasuk bahwa Hamas tidak memiliki keinginan mengubah status quo dengan menyerang Israel.