Selasa 17 Oct 2023 13:42 WIB

Hati-hati, Ini Cerita Kelam di Balik Dark Web

Dark web merupakan lapisan kedua internet yang tidak terindeks mesin pencari.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Natalia Endah Hapsari
Dark Web  merupakan bagian internet terenkripsi yang tidak diindeks oleh mesin pencari dan memerlukan konfigurasi atau otorisasi khusus untuk mengaksesnya./ilustrasi
Foto: TechWorld
Dark Web merupakan bagian internet terenkripsi yang tidak diindeks oleh mesin pencari dan memerlukan konfigurasi atau otorisasi khusus untuk mengaksesnya./ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Internet membuka pintu menuju berbagai kemungkinan yang secara permanen mengubah lanskap bisnis dan kehidupan pribadi kita. Banyak dari kita kini menganggap akses terhadap koneksi internet berkecepatan tinggi yang stabil sebagai elemen penting dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Namun, mesin pencari terpopuler saat ini, termasuk Google, Bing, dan DuckDuckGo hanya mengindeks sebagian dari internet. Area internet yang kita akses setiap hari dikenal sebagai clear atau surface web yang berarti masih di permukaan.

Baca Juga

Di luar ini, masih ada web yang dalam dan gelap dan kita memerlukan persiapan sebelum mengaksesnya. Ini dikenal dengan dark web, bagian internet terenkripsi yang tidak diindeks oleh mesin pencari dan memerlukan konfigurasi atau otorisasi khusus untuk mengaksesnya.

Apa perbedaan antara clear, deep, dan dark web?

Dilansir ZDNET, Selasa (17/10/2023), Anda dapat menganggap clear web sebagai lapisan internet atas dan terlihat, mudah diakses menggunakan browser seperti Safari, Chrome, Edge, atau Firefox.

Sedangkan dark web alias deep web merupakan lapisan kedua dari internet yang tidak terindeks oleh mesin pencari. 

Situs web dan halaman di web ini mungkin berisi konten yang dilindungi kata sandi, forum pribadi, dan sumber daya yang dipersonalisasi. Anda perlu mengetahui tautan yang tepat untuk mengakses situs web di area internet ini. Dark web memerlukan perangkat lunak khusus untuk mengaksesnya.

 

Apakah dark web hanya diperuntukkan bagi penjahat?

Ketika dark web disebutkan secara daring, biasanya hal itu bersamaan dengan pasar kriminal dan penangkapan yang dilakukan oleh lembaga penegak hukum.

Narkoba, senjata, dan IP serta data curian adalah bisnis yang sedang terkenal di dark web dengan informasi berukuran terabyte yang ditawarkan. Para pedagang mendapatkan keuntungan dari data kartu kredit yang dicuri, titik akses awal ke sistem yang rentan, kredensial, dan kekayaan intelektual milik perusahaan yang disusupi selama serangan siber.

Namun, dark web memiliki lebih banyak kegunaan bagi organisasi dan individu dibandingkan dengan apa yang dilakukan sekelompok kecil penjahat. Untuk mengakses dark web, Anda harus menggunakan VPN dan browser yang sesuai (harus Tor). Tujuannya untuk mengurangi jejak online Anda sebanyak mungkin, menganonimkan lalu lintas Anda, dan menyamarkan lokasi Anda.

 

Apa yang harus diwaspadai?

Anda perlu menyadari beberapa risiko yang mungkin Anda ambil. Beberapa di antaranya adalah:

-Pasar ilegal: Jika Anda menemukan pasar bawah tanah, Anda akan menemukan segala macam barang dan jasa untuk dijual, termasuk obat-obatan, persenjataan, dokumen palsu, informasi curian, dan malware. Hanya karena Anda berada di dark web dan menggunakan mata uang kripto untuk melakukan pembelian, bukan berarti Anda tidak akan dilacak.

 

-Penipuan: Di web ini, jika Anda mengambil risiko dan mencoba membeli sesuatu yang ilegal, Anda bisa saja ditipu. Penjual seringkali tidak seperti yang terlihat.

 

-Kunjungan ke konten ekstrem: Hal ini tidak mungkin terjadi, kecuali Anda berniat menemukannya. Namun, jika Anda menemukan konten ekstrem atau kasar, Anda mungkin akan diselidiki oleh penegak hukum. Perlu diingat juga bahwa mengunduh konten semacam itu seringkali ilegal.

 

-Malware: Sama seperti di web yang jelas, situs dan sumber dark web mungkin menyembunyikan perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyusupi PC atau perangkat seluler Anda. Malware dapat mencakup pencuri informasi, Trojan, ransomware, atau perangkat eksploitasi. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement