Selasa 17 Oct 2023 13:18 WIB

Deretan Peristiwa Besar Ini Tegaskan Pentingnya Palestina, dari SM Hingga Perang Salib

Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah

Sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Palestina (ilustrasi). Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah
Foto: REUTERS/Jamal Awad
Sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem Palestina (ilustrasi). Palestina kerap menjadi perebutan bangsa-bangsa besar dalam sejarah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA— Sejarah panjang mewarnai berdirinya negara Palestina. Berbagai negara dengan sejumlah pemerintahan dan kepemimpinan, silih berganti melakukan upaya perebutan bumi Al-Quds ini.  

Palestina telah ada sejak 5000 tahun lalu, atau sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi (SM) ketika kaum Kanaan mendiami negeri tersebut. 

Baca Juga

Seiring dengan makin banyaknya umat manusia yang datang dan bertempat tinggal di Palestina, sejumlah kerajaan di sekitar Mesir, Suriah, Mesopotamia, dan Asia Minor, berupaya memperebutkannya. Dan, yang pertama kali merebut Palestina adalah Mesir sekitar 3000 SM.

Berangsur-angsur, ketika 1400 SM, kekuatan Mesir mulai melemah, muncullah penguasa-penguasa baru di bumi Palestina. 

Tahun 1230 SM, Joshua (Yusya bin Nun) menguasai wilayah Palestina. Sekitar 100 tahun kemudian, Israel menaklukkan bangsa Kanaan, namun tidak bisa menaklukkan bangsa Palestina. Berikut ini beberapa peristiwa penting perebuan bumi Palestinya yang dicatat sejarah:   

3000 SM

Setelah banjir besar yang menimpa kaum Nabi Nuh AS, umatnya menyebar ke berbagai wilayah. Bangsa Kanaan pertama kali mendiami bumi Palestina.

2000-1500 SM

Istri Nabi Ibrahim AS, Hajar, mempunyai anak, yakni Nabi Ismail AS (bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai anak, yakni Nabi Ishak AS yang kemudian menurunkan Nabi Ya'qub AS alias Israel.

Ya'qub mempunyai 12 orang anak, salah satunya Yusuf AS, yang kemudian menjadi bendaharawan Mesir. Ketika musim paceklik, Ya'qub meninggalkan Palestina dan bermigrasi ke Mesir.

1550-1200 SM

Politik di Mesir berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi negara Mesir. Firaun menjadikannya sebagai budak.

1200-1100 SM

Nabi Musa AS memimpin bangsa Israel meninggalkan Mesir, mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah SWT. Saat mereka diperintah untuk memasuki tanah Filistin (Palestina), mereka membandel dan berkata:

''Hai Musa, kami sekali-kali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi ada orang yang gagah perkasa di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti di sini.'' (QS 5:24).

Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini

1000-922 SM

Nabi Daud AS mengalahkan Goliath (Jalut, Alquran) dari Filistin. Palestina berhasil direbut dan Daud dijadikan raja. Wilayah kerajaannya membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Irak. Di masa Daud ini, Masjid Al-Aqsha kembali dibangun.

922-800 SM

Nabi Daud kemudian digantikan oleh Nabi Sulaiman AS. Sepeninggal Sulaiman, Israel dilanda perang saudara yang berlarut-larut, hingga akhirnya kerajaan itu terbelah menjadi dua, yakni bagian Utara bernama Israel beribu kota Samaria dan Selatan bernama Yehuda beribu kota Jerusalem.

800-600 SM

Karena sudah terlalu durhaka kepada Allah SWT, kerajaan Israel dihancurkan oleh Allah Swt melalui penyerangan kerajaan Asyiria. Lihat QS 5;70, Injil pada Kitab Raja-raja ke-1 14:15, dan Kitab Raja-raja ke-2 17:18.

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement