REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang di Jawa Timur (Jatim) dinilai berhasil dalam transformasi pengadaan digital barang dan jasa kebutuhan pemerintah. Malang pun meraih predikat sebagai kota dengan transaksi melalui platform elektronik (e-purchasing) tertinggi di Jatim pada kurun waktu Januari-Agustus 2023 .
Selama kurun waktu tahun 2023 tersebut, lebih dari 4.000 pesanan telah dibuat di Toko Daring dengan nilai kurang lebih hampir Rp 40 miliar. Transaksi ini melibatkan lebih dari 260 penyedia barang dan jasa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal Kota Malang.
Kota Malang pun mencatat rekor transaksi tertinggi toko daring di Jatim, disusul oleh Kota Kediri, Kabupaten Pasuran, dan Kabupaten Situbondo. Transaksi digital Kota Malang meningkat lebih dari 50 persen dengan jumlah pesanan bertumbuh lebih dari 100 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, hampir seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Malang hingga unit pelayanan teknis (UPT) yang mencakup kecamatan, kelurahan, hingga sekolah menengah tingkat pertama (SLTP) melakukan transaksi pengadaan digital di Toko Daring.
“Keberhasilan digitalisasi di Kota Malang dengan transaksi e-purchasing toko daring tertinggi tidak terlepas dari peran serta pejabat pengadaan dan OPD di Kota Malang yang memiliki komitmen tinggi untuk mengedepankan transparansi dalam proses pengadaan barang dan jasa,” ujar Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi, dalam pernyataannya, Selasa (17/10/2023).
Menurut dia, hal tersebut telah mendorong penggunaan produk dalam negeri. Langkah itu pun diharapkan dapat mengangkat UMKM lokal dan bisa naik kelas.
Sejak awal, Kota Malang mendorong transformasi pengadaan digital dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor 54 Tahun 2022 agar seluruh OPD melaksanakan digitalisasi pengadaan.
Sosialisasi terkait hal tersebut terus dilakukan dengan mengadakan pertemuan rutin dengan para OPD yang melibatkan pengguna anggaran (PA), kuasa pengguna anggaran (KPA), serta pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pejabat pelaksana teknis kegiatan (PPTK). Sedangkan sosialisasi ke para penyedia dilakukan di Mall Pelayanan Publik.
Program transformasi digital pengadaan barang dan jasa di Kota Malang merupakan bagian dari program Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) yang diinisiasi pada November 2020 oleh Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kepala Bagian PBJ Kota Malang Eko Setyo Mahanani, mengatakan, peningkatan transaksi Kota Malang melalui platform elektronik karena ditopang adanya kemudahan bertransaksi Mbizmarket. Sebab, tidak seperti mendaftar e-katalog, Mbizmarket tak mengharuskan penyertaan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan (Klasifikasi Baku Lapangan Indonesia (KLBI) yang memberatkan penyedia.
“Dengan banyaknya pilihan barang/ jasa yang tersedia platform Mbizmarket, kami berharap transaksi Toko Daring dapat terus meningkat. Namun, jangan melulu hanya mengejar transaksi, tetapi juga mengedepankan bagaimana tanggung jawab dari para penyedia dapat menjadi perhatian,” tutur Eko.
CEO & Co-Founder Mbizmarket Ryn Mulyanto Riyadi Hermawan pun menyampaikan, Mbizmarket akan terus mendukung transformasi pengadaan digital barang dan jasa di Malang.
“Saya pribadi, sebagai putra daerah Kota Malang, sangat bangga atas pencapaian digitalisasi pengadaan di Malang. Kami akan hadir di Mall Pelayanan Publik Kota Malang secara berkala untuk memberikan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada para penyedia yang membutuhkannya,” tutur Ryn Hermawan.
Selanjutnya, Mbizmarket akan mengupayakan kegiatan business matching, sehingga para penyedia UMK di Malang yang belum memperoleh kesempatan berpartisipasi dalam pengadaan pemerintah dapat segera memperolehnya pada masa yang akan datang.