REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DPD asal Jawa Tengah, Dr Abdul Kholik, meminta agar jalur tol selatan Jawa Tengah (Yogyakarta-Cilacap) tidak mengambil lahan subur pertanian, terutama lahan sawah yang mempunya jaringan irigasi teknis. Ini karena sawah tersebut adalah kawasan subur.
''Selama ini kawasan Kebumen hingga Cilacap adalah kawasan penyangga pangan Jawa Tengah, bahkan nasional. Apabila lahan subur tersebut berkurang secara signifikan dipastikan akan mengganggu ketahanan pangan,'' kata Abdul Kholik, dalam percakapannya Rabu (18/10/2023) pagi.
Menurut Kholik yang tengah berkeliling wilayah Jawa Tengah selatan, hilangnya lahan sawah subur tersebut menjadi sangat krusial karena kemampuan produksi pangan secara nasional terus mengalami penurunan. Sementara kebutuhan pangan terus meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk.
"Kondisi akan rumit bila situasi internasional mempunya kendala dalam pasokan bahan pangan. Ini misalnya impor pangan yang selama ini menjadi andalan kebijakan pemerintah untuk menutup kekurangan cadangan beras sulit dilakukan. Ini karena masing-masing negara akan menahan produksi berasnya yang hanya untuk menjaga kebutuhan dalam negeri masing-masing,'' ujarnya.
Dengan demikian, lanjut Kholik, saat ini tidak ada pilihan lain untuk menahan lahar subur sawah tersebut untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia. Di daerah Cilacap, Kebumen, lahan itu selama ini telah mempunyai sarana irigasi dengan baik karena disuplai dari berbagai waduk sera bendungan sungai yang ada di wilayah itu.
''Sepertinya pembangunan tol itu sudah dimulai tahun depan. Masyarakat di sana harus bersiap untuk mengantisipasi keadaan,'' kata Kholik menegaskan.