REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, melalui Dinas Sosial (Dinsos), meluncurkan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Satu Pintu (Yes Jitu). Dengan adanya Yes Jitu, diharapkan penanganan masalah kesejahteraan sosial atau kemiskinan di Kota Bandung dapat terintegrasi dan optimal.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Yes Jitu ini mengintegrasikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan upaya intervensi yang dilakukan. Pada DTKS, kata dia, datanya by name dan by address. Adapun pada Yes Jitu ditambahkan data lainnya, yaitu by problem.
“Dengan Yes Jitu, semua data itu terekam, bahkan problemnya itu apa. Bukan hanya saja masalahnya, data di mana sebarannya, tetapi intervensi program yang harus diberikan juga,” kata Bambang, selepas peluncuran Yes Jitu di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Rabu (18/10/2023).
Untuk mengoptimalkan Yes Jitu, Bambang mengatakan, sejumlah perangkat daerah dilibatkan, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Perhubungan, dan Dinas Ketenagakerjaan.
Bambang mengharapkan kolaborasi tersebut dapat mengoptimalkan pelayanan kesejahteraan sosial dan memudahkan masyarakat mengakses berbagai program yang ada.
“Fungsi koordinatif ini menjadi sangat amat penting. Poin pentingnya bahwa masyarakat itu diberikan kemudahan untuk bisa mengakses dan diberikan kemudahan untuk bisa diintervensi apa oleh berbagai macam program,” ujar Bambang.
Sebagaimana diinformasikan Dinsos Kota Bandung melalui media sosialnya, Yes Jitu ini diharapkan dapat memudahkan akses Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) terhadap pelayanan kesejahteraan sosial. Begitu juga bagi Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), yang dapat lebih mudah dihubungkan dengan para calon penerima manfaat.
Yes Jitu juga dilengkapi fitur “Tracking Status Proses Pelayanan”, sehingga progres permintaan pelayanan yang diajukan PPKS, PSKS, ataupun pengguna lainnya dapat dipantau. Adanya Yes Jitu diharapkan dapat memperluas cakupan pelayanan kesejahteraan sosial terhadap PPKS yang membutuhkan.
Bambang berharap adanya Yes Jitu dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial, serta mengoptimalkan upaya dalam mengentaskan masyarakat dari kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada 2022 terdata 109,82 ribu orang atau sekitar 4,25 persen dari total populasi Kota Bandung.
“Target kita di 3,14 persen. Penurunan satu persen itu besar ya, ini yang harus kita turunkan. Mudah-mudahan ya kemiskinan bisa kita tekan,” ujar Bambang.