REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Moh Adib Khumaidi mengaku belum mengetahui terkait adanya temuan kasus cacar monyet atau mpox yang ditemukan di Jakarta. Adib pun memberikan sejumlah rekomendasi terkait temuan kasus tersebut. Pertama, harus dipastikan apakah pasien tersebut benar-benar terpapar cacar monyet atau bukan.
"Ini kan kaitannya dengan surveilans epidemiologi. Pada saat kita bicara di situ ada kasusz yang pertama harus dilakukan adalah apakah betul terkonfirmasi itu monkeypox," kata Adib di Surabaya, Kamis (19/10/2023).
Ketika sudah betul-betul terkonfirmasi bahwa pasien tersebut benar-benar terpapar cacar monyet, langkah selanjutnya adalah melakukan penelusuran atau tracking. Penelusuran dimaksudkan untuk mengetahui di telah bepergian dari mana dan berkomunikasi dengan siapa saja.
"Bukan hanya monkeypox, apa pun itu sebenarnya termasuk pembalajaran kita di Covid-19 juga. Jadi peningkatan surveilans epidemiologi menjadi sangat penting," ujarnya.
Langkah-langkah tersebut, lanjut Adib, menjadi penting untuk memutuskan apakah yang bersangkutan perlu dilakukan isolasi untuk menghindari penyebarannya atau tidak. Selanjutnya juga penting untuk memastikan apakah yang bersangkutan cukup diberikan obat-obatan saja, atau butuh tindakan lain.
"Setelah itu nanti selanjutnya penguatan surveilans di daerah," kata Adib.