REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mengobati masuk angin atau tubuh yang sedang tidak enak dengan cara kerokan boleh jadi hanya dilakukan masyarakat Indonesia. Kerokan sudah identik dengan budaya Indonesia yang kerap dilakukan para turis asing ketika berwisata ke Indonesia, tidak terkecuali CEO AirAsia Tony Fernandes.
Dari sisi medis, Dokter Umum RS Sari Asih Karawaci, Kota Tangerang, Fadli Ambara mengatakan, kerokan menyebabkan pembuluh darah melebar dan membantu proses peradangan atau inflamasi. Hal ini yang membuat rasa pegal akan berkurang.
“Faktanya, pada proses pengerokan, pembuluh darah yang dikerok akan melebar, sehingga banyak oksigen yang melalui pembuluh darah dan itu membantu proses peradangan atau inflamasi. Jadi, semisal pegal-pegal kemudian dikerok, memang dapat mengurangi rasa pegalnya,” kata dr Fadli dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Proses pengerokan akan mengubah biomolekuler yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan perubahan di dalam tubuh. Salah satu perubahan yang terjadi adalah peningkatan suhu tubuh yang menjadi lebih hangat, sehingga menimbulkan efek nyaman, adanya peningkatan imunitas terhadap infeksi, serta rasa nyaman setelah dikerok.
“Nah, efek-efek tersebut yang menyebabkan banyak masyarakat yang masih memilih dikerok, karena timbul sensasi nyaman dan rileks setelah dikerok,” kata dia lagi.
Meski ada beberapa efek baik, kerokan juga memiliki efek samping yang kurang baik yaitu membuat kulit menjadi lecet. Namun, kerusakan kulit itu, hanya pada bagian kulit atas saja (stratum Corneum) yang pada dasarnya memang akan mati dengan sendirinya (ganti kulit).
Kerokan memang bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi gejala pegal-pegal, kembung atau sering disebut masuk angin. Hanya saja, jika gejalanya berlanjut, dr Fadli menyarankan untuk segera periksakan diri ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat.
Ia menuturkan, masyarakat sering mengeluh sakit akibat masuk angin, seperti perut melilit, mual, badan tidak enak, panas dingin, pusing, dan sering sendawa. Banyak cara yang dipilih, di antaranya dengan kerokan, meskipun sebenarnya tidak ada istilah sakit karena masuk angin.
Kerokan dipilih sebagian masyarakat karena mudah, murah, cepat, dan mungkin mereka merasa itu efektif. Tetapi, ia mengatakan, masuk angin adalah termasuk masalah kesehatan yang bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.