REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada banyak hadits yang mengulas soal kedatangan Dajjal di hari akhir nanti. Salah satu hadits ialah hadits yang diriwayatkan dari Fatimah binti Qais. Hadits berisi tentang kisah pertemuan antara beberapa orang penduduk Palestina dengan dajjal.
Dalam Shahih Tirmidzi tercantum hadits yang diriwayatkan dari Fatimah binti Qais. Hadits ini menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW naik mimbar lalu beliau tertawa, setelah itu beliau bersabda:
: إنَّ تميمًا الدَّاريَّ حدَّثَني بحَديثٍ ففَرِحْتُ فأحببتُ أن أحدِّثَكُم ، أنَّ ناسًا من أَهْلِ فلسطينَ رَكِبوا سَفينةً في البَحرِ فجالَت بِهِم حتَّى قذفَتهُم في جزيرةٍ من جزائرِ البَحرِ ، فإذا هم بدابَّةٍ لبَّاسةٍ ناشرةٍ شعرَها ، فقالوا : ما أَنتِ ؟ قالت : أَنا الجسَّاسةُ ، قالوا : فأخبِرينا ، قالَت : لَا أخبرُكُم ولَا أستَخبرُكُم ، ولَكِن ائتوا أقصَى القريةِ فإنَّ ثَمَّ من يخبرُكُم ويستخبرُكُم ، فأتَينا أقصى القريةِ فإذا رجلٌ موثَقٌ بسِلسلةٍ ، فقالَ : أخبروني عن عينِ زَغرَ ؟ قُلنا : ملأى تَدفَقُ ، قالَ : أخبروني عنِ البُحَيْرةِ ؟ قُلنا : مَلأى تدفقُ ، قالَ : أخبروني عن نخلِ بيسانَ الَّذي بينَ الأردنِّ وفِلَسطينَ هل أطعمَ ؟ قلنا : نعَم ، قالَ : أخبِروني عنِ النَّبيِّ هل بُعِثَ ؟ قلنا : نعَم ، قالَ : أخبروني كيفَ النَّاسُ إليهِ ؟ قلنا سِراعٌ ، قالَ : : فنرَى نزوَهُ حتَّى كادَ ، قلنا : فما أنتَ ؟ قالَ : أَنا الدَّجَّالُ ، وإنَّهُ يدخلُ الأمصارَ كلَّها إلَّا طَيبةَ ، وطَيبةُ المدينةُ
Tamim Ad Dari menceritakan sesuatu padaku, lalu aku gembira. Karena itu, aku ingin menceritakan kisahku pada kalian. (Kisahnya adalah) beberapa orang dari penduduk Palestina naik perahu di laut, lalu perahu itu membawa mereka berkeliling hingga menghempaskan mereka ke salah satu pulau di laut.
Kemudian ada seekor binatang yang mengenakan pakaian dan panjang rambutnya. Mereka bertanya, "Apa kau ini?" Binatang itu menjawab, "Aku adalah mata-mata."
Mereka berkata, "Sampaikan kepada kami (informasi)." Lalu binatang itu berkata, "Aku tidak akan memberitahu kalian dan aku tidak akan bertanya kepada kalian, tapi pergilah ke ujung kampung, di sana akan ada yang memberitahu kalian dan bertanya pada kalian."
Kemudian mereka mendatangi ujung kampung, ternyata di sana ada seseorang yang dirantai. Orang itu berkata, "Sampaikan padaku tentang mata air Zughar." Mereka berkata, "Penuh dan memancar."
Dia berkata lagi, "Sampaikan padaku tentang danau." Mereka berkata, "Penuh dan memancar."
Dia berkata, "Sampaikan padaku tentang pohon kurma Baisan yang ada di antara Sungai Yordan dan Palestina, apakah sudah berbuah?" Mereka menjawab, "Ya."
Dia kembali berkata, "Sampaikan padaku tentang Nabi SAW, apakah sudah diutus?" Mereka menjawab, "Ya."
Dia berkata lagi, "Sampaikan padaku bagaimana orang-orang mendatanginya? Mereka pun menjawab, "Dengan cepat."
Lalu orang itu meloncat hingga mereka hampir bertanya, "Siapa kamu?" Kemudian dia berkata, "Akulah dajjal." Dia memasuki seluruh daerah kecuali Thaibah, dan Thaibah adalah Madinah. (HR. Tirmidzi)
Hadits tersebut berisi tentang munculnya dajjal di akhir zaman. Hadits itu menunjukkan bahwa dajjal menetap di sebuah pulau dan dia akan diberi izin untuk meninggalkan pulau tersebut. Lalu akan melintasi berbagai negeri dari timur ke barat.
Perjalanan dajjal melintasi berbagai wilayah dari timur ke barat akan berlangsung selama 40 malam. Tidak ada satupun pemukiman di bumi tanpa dilewatinya. Ini menunjukkan begitu cepatnya dajjal, dan ini adalah apa yang Allah berikan kepadanya.
Masyarakat yang dilewati dajjal, seketika akan cepat merespons dan mengikuti dajjal. Kecuali Makkah dan Thaibah. Thaibah yang dimaksud di sini adalah Madinah. Disebut Thaibah karena ini diambil dari kata 'Thayyib', yang berarti kesucian. Kesuciannya sama dengan kesucian Rasulullah SAW.
Hadits yang diriwayatkan dari Fatimah binti Qais tersebut tidak hanya tercantum dalam Shahih Tirmidzi, tetapi juga tercantum dalam Shahih Muslim dengan matan hadits yang jauh lebih panjang dan sangat rinci mengenai dajjal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika