Jumat 20 Oct 2023 19:49 WIB

Genjot Wisata, Kereta Gantung akan Dibangun di Kawasan Geopark Ciletuh Sukabumi

Rencana pembangunan kereta gantung ini masih dalam tahap audiensi awal.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, rencananya akan dibangun kereta gantung. (ilustrasi).
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi, rencananya akan dibangun kereta gantung. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya untuk menggenjot potensi wisata di Kabupaten Sukabumi terus dilakukan. Salah satunya akan membangun mode transportasi berupa kereta gantung (cable car) di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp), Sukabumi.

Pembangunan kereta gantung ini dengan menggandeng investor PT Diva Transindo. '' Kami sangat mengapresiasi dan menyambut baik kehadiran PT Diva yang ingin berinvestasi di Kabupaten Sukabumi dalam sektor pariwisata,'' kata Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri kepada wartawan, Jumat (20/10/2023). Hal ini disampaikan disela-sela audiensi dengan PT Diva Transindo di Aula Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sukabumi.

Baca Juga

Iyos menerangkan, terdapat tiga aspek penting yang menjadi dasar dalam perencanaan pengembangan pariwisata yaitu atraksi, amenitas dan aksesbilitas. Ketiga aspek tersebut merupakan syarat minimal bagi pengembangan sebuah destinasi wisata.

''Semoga ini bisa terealisasikan dan menjadi berkah bagi kesejahteraan masyarakat dan dapat menambah pontensi wisata di Kabupaten Sukabumi,'' kata Iyos. Sehingga setelah audiensi maka pemda berencana akan segera mengkaji den berkoordinasi dengan instansi terkait dan memberikan tanggapan atas persentasi yang telah disampaikan.

''Yang terpenting pembangunan tersebut tetap menjaga konservasi alam,'' ungkap Iyos. Hal itu dikarenakan pembangunan tersebut direncanakan di wilayah CPUGGp.

Intinya kata Iyos, tata cara dan teknik pembangunan ini harus memuliakan bumi dan mensejahterakan masyarakat. Dalam artian pembangunan kereta gantung akan dilakukan di wilayah Geopark Ciletuh, maka harus menjaga dan melindungi Kawasan Cagar Alam dan Geologi (KCAG) dan tidak merubah tatanan yang sudah ada.

''Kami sudah sampaikan dan mereka sudah siap dan nanti akan diliat DED atau FS dan lainnya, termasuk amdal-nya,'' cetus Iyos. Jangan sampai nanti ada kereta gantung, akan tetapi malah dapat teguran dari Unesco.

Menurut Iyos, panjang dan lokasi rencana pembangunan kereta gantung ini belum bisa diketahui secara pasti. Sebab, saat ini masih dalam tahap pengkajian dan kemungkinan nanti akan dibangun di daerah Palangpang atau di Panenjoan.

Direktur PT Diva Transindo, Lukman Hakim mengatakan, rencana pembangunan kereta gantung ini masih dalam tahap audiensi awal untuk menyesuaikan berbagai ragam potensi yang dapat dimaksimal di wilayah kawasan Geopark Ciletuh. ''Potensinya itu bisa dimaksimalkan atau tidak, kami mewakili pihak calon invenstor dari eropa dari Swiss nanti akan coba undang ke sini," katanya.

Lukman menerangkan, pemerintah daerah harus melakukan kajian terlebih dahulu. Karena, pembangunan kereta gantung tersebut direncanakan akan dibangun di kawasan konservasi.

Rencana pembangunan kereta gantung di wilayah kawasan Geopark Ciletuh ini kata Lukman, tidak diperbolehkan merusak tatanan yang ada. Sebab tujuan wisata tersebut merupakan ekowisata.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement