Jumat 20 Oct 2023 21:16 WIB

Niat Sholat Dhuha dan Keutamaannya

Sholat dhuha memiliki keutamaan.

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil
Sholat Dhuha dan Keutamannya
Foto: Republika
Sholat Dhuha dan Keutamannya

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sholat dhuha adalah sholat sunah yang dilakukan pada waktu pagi hari atau pada waktu dhuha. Waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak, kira-kira mulai jam tujuh sampai sebelum masuknya waktu zhuhur.

Ustadz Zezen Zaenal Alim dalam bukunya Fadhilatul Amal Doa Pembuka Rezeki, Sukses Usaha dan Karir menyebutkan, diriwayatkan dari Ali ra. yang menuturkan, "Rasulullah mengerjakan sholat dhuha dengan enam rakaat pada dua waktu: (1) ketika matahari terbit kira-kira 15 menit, Rasulullah sholat dua rakaat (sholat ini disebut sholat isyraq); (2) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Rasulullah sholat empat rakaat." (HR At Tirmidzi, An Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Baca Juga

Jumlah rakaat sholat dhuha paling sedikit dua rakaat dan paling banyak 8 rakaat. Ada juga yang berpendapat bahwa sholat dhuha harus dilakukan sebanyak 8 rakaat, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Ummu Hani bahwa Rasulullah mengerjakan sholat dhuha sebanyak 8 rakaat. (HR Bukhori Muslim).

Niat sholat dhuha 

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatadh dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. Allahu Akbar

“Saya berniat mengerjakan sholat sunah dhuha dua rakaat karena Allah swt,”

Selesai sholat dhuha dianjurkan membaca  doa sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُوَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَآتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Latin: Allahuma innadh dhuhaa’a dhu’haa uka wal bahaa’a bahaa’uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuma, wal ‘ishmata ‘ishmatuka. Allahumma in kaana rizqi fis samaa fa anzilhu, wain kaana fil ardhi fa akhrijhu, wain kaana mu’siran fa yassirhu, wain kaana haraaman fathah hirhu, wain kaana ba’iidan da qarribhu, bi haqqi dhuhaa ika wa bahaa ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatini maa aataita ‘ibaadakash shaalihin

"Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu.Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hambahamba-Mu yang shaleh."

Keutamaan sholat dhuha

Pertama, Mendapatkan pahala sedekah 

Dalam hadits disebutkan:

"Hendaklah masing-masing darimu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya, maka tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, tiap kali bacaan tahmid adalah sedekah, tiap kali bacaan tahlil adalah sedekah, tiap kali bacaan takbir adalah sedekah, dan menyuruh kepada yang ma'ruf adalah sedekah, dan mencegah yang mungkar adalah sedekah, dan sebagai ganti dari semua itu cukuplah melakukan dua rakaat sholat dhuha." (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud).

Kedua, Dimudahkan oleh Allah dalam mencari rezeki Dalam Hadits Qudsi, Rasulullah bersabda, Allah Azza wa Jalla berfirman, "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (dhuha), nanti akan Aku cukupi kebutuhanmu pada sore harinya." (HR Hakim dan Thabrani, semua perawinya Tsiqat (dapat di percaya), juga diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud, dan Nasa'i dari Nu'aim Al Ghatfani dengan sanad jaid).

Dalam Hadits Qudsi yang lain diriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda dari Allah SWT:

"Sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman, 'Wahai anak Adam, sholatlah untuk-Ku empat rakaat pada permulaan siang, niscaya akan Aku cukupi kebutuhanmu pada sore harinya."

Ketiga, Waktu yang baik untuk berdoa

Anas bin Malik berkata, saya melihat Rasulullah pada waktu bepergian, melakukan sholat dhuha sebanyak delapan rakaat, setelah selesai beliau bersabda,

"Sesungguhnya saya sholat penuh dengan harapan dan kecemasan. Saya memohonkan kepada Allah tiga hal lalu dikabulkannya dua dan ditolak yang satunya. Saya mohon supaya umatku jangan diuji dengan musim kemarau dan ini dikabulkan, saya memohon pula agar umatku tidak dapat dikalahkan oleh musuhnya dan ini pun dikabulkan, lalu saya mohon agar umatku jangan sampai terpecah belah menjadi beberapa golongan dan ini ditolakNya." (HR Ahmad, An Nasa'i, Al Hakim, dan Ibnu Khuzaimah).

Keempat, Mendapatkan ampunan

Rasulullah bersabda:

Barang siapa yang masih berdiam diri dalam masjid atau tempat sholatnya setelah melakukan sholat subuh, sampai melakukan dua rakaat sholat dhuha, tidak mengatakan sesuatu kecuali kebaikan, maka dosa-dosanya akan diampuni, sekalipun banyaknya melebihi buih di lautan.” (HR Abu Daud: 1287)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement