REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak peringatan hari Santri Nasional menjadi momentum menciptakan program Santri ekspor melalui kerja sama yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) bersama dengan Shopee Barokah.
Program ini akan melatih 1.000 santri agar produknya memiliki daya saing global melalui edukasi, pendampingan dan pembukaan akses ke pasar ekspor. Sebanyak 1.000 Santriwan dan Santriwati akan mengikuti pelatihan ekspor di Kampus UMKM Shopee Ekspor yang tersebar di 10 kota di Indonesia, mencakup Solo, Bandung, Jakarta, Medan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Samarinda, Makassar, dan Bali.
Rencananya produk para santri akan masuk dalam Program Ekspor Shopee yang telah menjangkau pasar di Asia Tenggara, Asia Timur dan Amerika Latin.
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira mengatakan, gerakan 1.000 santri siap ekspor ini akan menjadi momentum baru dalam menghadapi tantangan jihad di masa sekarang. Apalagi, Presiden menyebut 36 ribu pondok pesantren akan menjadi kekuatan besar.
"Melalui gerakan santri ekspor, akan menjadi momentum pergerakan besar untuk membawa harum nama bangsa di kancah dunia yang datang dari hasil karya para santri melalu platform digital," kata Radynal.
Awal 2023 lalu Shopee Barokah menginisiasi pelatihan digital bagi santri. Langkah berikutnya adalah membantu para santri menjangkau pasar global melalui program Santri Siap Ekspor Bersama Shopee.
Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dari Pengurus Pusat PBNU hingga melalui sinergi kami meluncurkan program ini. Sebanyak 1.000 santri akan menempuh pendidikan edukasi dan pelatihan terkait ekspor," ungkap Radynal.